Mediamassa.co.id – Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, kembali menjadi sorotan publik usai videonya mengikuti tren gaya aura farming Pacu Jalur viral di media sosial. Momen tersebut menuai beragam reaksi dari netizen, mulai dari dukungan hingga cibiran.
Tren aura farming sendiri berasal dari gerakan penari di ujung perahu tradisi Pacu Jalur, lomba dayung khas Riau yang kini mendunia berkat media sosial. Gibran pun terlihat menirukan gaya khas tersebut sambil mengenakan kemeja abu-abu dan berada di lokasi outdoor berlatar alam.
Gibran Sebut Pacu Jalur Bisa Menembus Dunia Digital
Dalam unggahannya, Gibran memberikan caption yang menekankan semangat budaya lokal:
“Siapa sangka, dari tepian Kuantan Singingi, semangat Pacu Jalur bisa mengalir hingga ke jagat digital dunia…”
Aksi Gibran ini dinilai sebagian pihak sebagai bentuk promosi budaya daerah secara digital, memanfaatkan momentum viral untuk memperkenalkan tradisi Pacu Jalur ke generasi muda dan audiens global.
Netizen Terbelah: Ada yang Dukung, Ada yang Nyinyir
Tak sedikit warganet yang memberikan komentar positif terhadap aksi Gibran mengikuti tren viral ini. Banyak yang menilai Gibran tampil lebih santai dan dekat dengan generasi muda.
Namun, di sisi lain, muncul pula komentar negatif. Beberapa pengguna media sosial menyebut aksi tersebut “tidak pantas” untuk seorang wakil presiden dan dinilai terlalu ikut-ikutan tren tanpa makna substansi.
“Wapres kok ikut gaya anak TikTok, malu liatnya,” tulis seorang pengguna.
“Seru punya wapres muda yang bisa nyambung sama anak muda,” komentar lainnya.
Tren Aura Farming Pacu Jalur Viral di Media Sosial
Tren ini berawal dari penampilan anak-anak penari ujung dalam lomba Pacu Jalur di Riau yang melakukan gerakan tangan khas saat perahu melaju. Gerakan itu lantas dijuluki aura farming, dan menjadi tren viral di TikTok hingga dijadikan remix lagu oleh DJ lokal.
Popularitas gerakan ini bahkan menarik perhatian influencer, selebritas, hingga kini seorang wakil presiden.
Aksi Gibran Rakabuming mengikuti tren viral aura farming Pacu Jalur menuai perhatian besar di dunia maya. Meski menuai pro dan kontra, langkah ini bisa menjadi strategi memperkenalkan warisan budaya Indonesia melalui pendekatan digital dan konten populer.
(Red)
Social Header