Mediamassa.co.id – Sebuah aksi kekerasan yang dilakukan oleh seorang satpam terhadap driver ojek online (ojol) di sebuah perumahan elit di Bekasi Utara viral di media sosial. Kejadian ini memicu kemarahan warganet setelah rekaman video memperlihatkan satpam memukul kepala driver hingga helm yang dikenakan korban pecah.
Kronologi Driver Ojol Dipukul Satpam di Bekasi
Insiden bermula ketika driver ojol berinisial AR (34) hendak mengantarkan pesanan makanan ke salah satu rumah di perumahan tersebut. Satpam meminta AR menunjukkan kartu identitas (KTP) sebelum diperbolehkan masuk. Namun, AR menolak dengan alasan menjaga privasi pelanggan dan data pribadi.
Penolakan tersebut memicu adu mulut hingga akhirnya satpam mendorong dan memukul helm yang dikenakan AR. Pukulan itu sangat keras hingga menyebabkan helm pecah, dan AR mengalami luka ringan serta syok atas kejadian tersebut.
Video berdurasi 45 detik yang merekam detik-detik pemukulan itu langsung menyebar luas di Instagram, TikTok, dan berbagai platform lainnya. Ribuan komentar netizen mengecam keras tindakan satpam tersebut.
Komentar seperti:
"Driver ojol kerja cari nafkah, bukan buat dipukulin!"
"Satpam seperti ini harus ditindak tegas!"
Polisi dan Manajemen Perumahan Bertindak Cepat
Kapolsek Bekasi Utara, AKP Muhammad Rifki, membenarkan laporan tersebut dan menyatakan pihaknya telah memulai penyelidikan.
“Kami sudah menerima laporan dan saat ini sedang mendalami kasus dengan memeriksa korban dan saksi di lokasi,” ujarnya.
Pihak manajemen perumahan juga telah menonaktifkan sementara satpam yang terlibat dan berjanji akan menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.
AR mengatakan bahwa ia tidak menyangka akan dipukul hanya karena menolak menunjukkan KTP.
“Saya hanya menjalankan tugas, nganterin makanan. Nggak nyangka malah dipukul sampai helm pecah,” ujar AR yang masih terlihat trauma.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa perlakuan terhadap pekerja lapangan seperti driver ojol harus tetap menjunjung nilai kemanusiaan. Aksi brutal seperti ini tidak hanya mencoreng nama baik institusi keamanan, tetapi juga memperkuat pentingnya perlindungan hak dan keselamatan pekerja informal.
(Red)
Social Header