Mediamassa.co.id — Banyak masyarakat belum menyadari bahwa nomor HP yang sudah tidak aktif ternyata bisa didaur ulang dan dijual kembali oleh operator seluler. Praktik ini umum dilakukan oleh penyedia layanan telekomunikasi di Indonesia setelah nomor tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu.
Namun, di balik kebijakan ini, tersimpan sejumlah risiko serius bagi pemilik nomor sebelumnya.
Nomor Daur Ulang: Ancaman yang Tidak Disadari
Nomor ponsel yang tidak dipakai biasanya akan dinonaktifkan setelah 90 hingga 180 hari, tergantung kebijakan operator. Setelah itu, nomor tersebut akan masuk ke dalam daftar “daur ulang” dan dapat diberikan kepada pelanggan baru.
Masalah timbul ketika nomor lama tersebut masih tertaut dengan akun penting seperti:
WhatsApp
Google / Gmail
Media sosial (Instagram, Facebook, dll.)
Aplikasi e-wallet dan mobile banking
Marketplace (Tokopedia, Shopee, dll.)
Pemilik Baru Bisa Akses Akun Lama
Jika nomor tersebut digunakan oleh orang lain dan masih terhubung ke akun digital pemilik sebelumnya, maka:
Kode OTP bisa terkirim ke pemilik baru
Akun penting bisa diakses tanpa seizin pemilik lama
Potensi penyalahgunaan identitas semakin besar
“Nomor HP kini menjadi pintu masuk ke dunia digital. Jika jatuh ke tangan orang yang salah, kerugiannya bisa luar biasa,” ujar praktisi keamanan digital, Rizal Suryana.
Risiko Lain: Penipuan dan Pencemaran Nama Baik
Nomor lama juga bisa digunakan untuk melakukan penipuan atau komunikasi dengan kerabat dan rekan bisnis pemilik sebelumnya. Hal ini bisa menimbulkan kerugian finansial maupun reputasi.
Lebih jauh, beberapa kasus pinjaman online dan transaksi ilegal bahkan melibatkan nomor bekas yang belum benar-benar dilepas pemilik sebelumnya dari layanan keuangan.
Tips Aman Jika Ingin Ganti Nomor
Bagi masyarakat yang ingin mengganti nomor HP, ada beberapa langkah penting untuk menghindari risiko:
1. Lepas semua akun penting dari nomor lama
2. Ganti nomor di layanan seperti Gmail, WhatsApp, e-wallet, dan m-banking
3. Gunakan autentikasi dua faktor (2FA) berbasis aplikasi, bukan SMS
4. Aktifkan kembali nomor lama untuk migrasi akun jika perlu
Dengan meningkatnya ketergantungan pada nomor HP sebagai kunci akses ke dunia digital, masyarakat diimbau untuk lebih bijak saat berhenti menggunakan atau mengganti nomor telepon. Jika tidak hati-hati, data pribadi dan finansial bisa terancam.
Jangan abaikan nomor lama Anda amankan sebelum didaur ulang!
(Red)
Social Header