Mediamassa.co.id - Suasana mencekam meliputi kawasan Kuburan Mambak, Jepara, Jawa Tengah, setelah warga digegerkan oleh penampakan sosok misterius yang diyakini sebagai kuntilanak. Teror gaib ini bermula setelah sebuah pohon jati tua ditebang, yang diduga menjadi pemicu gangguan supranatural.
Kuntilanak Mengamuk Usai Pohon Jati Ditebang
Menurut keterangan warga, pohon jati yang tumbuh di area pemakaman tersebut ditebang tanpa ritual atau izin khusus. Tak lama setelah itu, warga mulai mengalami kejadian mistis seperti suara tangisan, bisikan, hingga penampakan sosok berambut panjang dan berbaju putih yang melayang di malam hari.
Beberapa warga bahkan mengaku diserang secara gaib dan mendengar suara jeritan yang membuat bulu kuduk merinding. Kondisi ini membuat masyarakat sekitar takut beraktivitas di dekat makam setelah magrib.
Warga Trauma, Kuburan Mambak Jadi Angker
Setelah kejadian itu, Kuburan Mambak di Jepara dikenal sebagai lokasi angker. Banyak warga memilih menghindari area tersebut, terutama saat malam hari. Orang tua pun melarang anak-anak bermain di dekat makam karena ketakutan yang semakin meluas.
Para tokoh masyarakat dan warga kini mulai melakukan doa bersama dan ritual sederhana di lokasi kejadian untuk menenangkan suasana. Namun hingga kini, teror kuntilanak masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat lokal.
Penyebab dan Upaya Penanganan Teror Gaib
Fenomena mistis ini diduga terkait erat dengan ketidaksetujuan alam terhadap penebangan pohon jati yang dianggap keramat. Beberapa tokoh adat menyarankan agar dilakukan ritual khusus untuk meredam kemarahan makhluk gaib yang dipercaya menghuni area tersebut.
Pihak desa juga mulai berkoordinasi untuk meningkatkan keamanan dan memberikan edukasi kepada warga agar tidak mengambil tindakan tanpa pertimbangan spiritual, terutama di lokasi-lokasi yang dianggap sakral.
Teror kuntilanak di Jepara, tepatnya di Kuburan Mambak, menjadi bukti bahwa kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal gaib masih sangat kuat. Kasus ini juga menyoroti pentingnya menjaga kearifan lokal dan menghormati tempat-tempat yang dianggap memiliki nilai spiritual.
(Red)
Social Header