Mediamassa.co.id – Harga Bitcoin mengalami koreksi signifikan setelah serangan militer Amerika Serikat (AS) ke Iran pada Sabtu, 21 Juni 2025. Ketegangan geopolitik ini memicu sentimen negatif di pasar aset kripto, termasuk Bitcoin yang sempat anjlok ke bawah level USD 105.000 atau sekitar Rp 1,73 miliar (kurs Rp 16.500/USD).
Gejolak Global Picu Koreksi Bitcoin
Aksi militer AS terhadap Iran membuat pelaku pasar global cemas. Kondisi ini menyebabkan investor cenderung menarik dananya dari aset berisiko tinggi seperti kripto.
Menurut Oscar Darmawan, CEO Indodax, penurunan harga Bitcoin merupakan respons pasar terhadap ketidakpastian global. “Volatilitas ini merupakan hal yang biasa dalam dunia kripto. Investor sebaiknya tidak panik dan tetap melihat potensi jangka panjang dari aset digital,” ujarnya.
Indodax: Waktu Tepat untuk Akumulasi Aset Kripto
Oscar menegaskan bahwa koreksi harga seperti saat ini justru menjadi momen strategis untuk melakukan akumulasi, terutama bagi investor jangka panjang. Ia juga mengingatkan pentingnya menggunakan strategi seperti DCA (Dollar Cost Averaging) agar tetap konsisten berinvestasi saat harga sedang turun.
“Investor perlu melihat dari perspektif jangka panjang, bukan terjebak pada sentimen sesaat,” ujar Oscar.
Bitcoin Masih Tahan di Level Penting
Antony Kusuma, VP of Market Research Indodax, menyebut bahwa Bitcoin masih menunjukkan ketahanan di kisaran USD 104.000–105.000. Menurutnya, koreksi ini wajar dan bersifat sementara.
Ia juga menyoroti bahwa di tengah ketegangan geopolitik, sebagian investor global tetap memandang Bitcoin sebagai alternatif emas digital, karena independen dari kebijakan bank sentral seperti The Fed.
Imbauan Indodax untuk Investor Kripto:
• Tetap tenang dan hindari keputusan emosional
• Gunakan strategi akumulasi saat harga turun
• Diversifikasi portofolio dengan aset aman seperti emas
• Gunakan platform kripto yang terdaftar dan diawasi OJK
Konflik militer antara AS dan Iran telah memberikan tekanan besar terhadap harga Bitcoin dan aset kripto lainnya. Namun, menurut Indodax, kondisi ini justru bisa menjadi peluang untuk akumulasi bagi investor jangka panjang. Tetap tenang, bijak, dan gunakan platform terpercaya menjadi kunci menghadapi volatilitas pasar kripto di tengah ketegangan global.
(Red)
Social Header