Jakarta, DKI Jakarta - Jumat, 8 Agustus 2025– Di tengah kemacetan parah yang terus menghantui ibu kota, sejumlah warga Indonesia dari kalangan atas memilih jalur ekstrem: menyewa helikopter dengan tarif fantastis hingga Rp 32 juta per jam demi menghindari macet Jakarta.
Fenomena ini mencuat setelah laporan mengenai layanan sewa helikopter pribadi yang semakin diminati, terutama oleh eksekutif dan publik figur yang mengutamakan efisiensi waktu. Dengan layanan ini, mereka bisa berpindah dari satu titik ke titik lain di Jakarta atau sekitarnya hanya dalam hitungan menit.
Tarif Sewa Helikopter Jakarta Tembus Puluhan Juta
Layanan sewa helikopter bukanlah hal baru di Jakarta. Beberapa operator seperti PT Whitesky Aviation atau aplikasi seperti Helicity telah lama menawarkan layanan ini. Namun, angka Rp 32 juta per jam tergolong mahal bahkan untuk standar sewa helikopter.
Sebagai perbandingan, Whitesky menawarkan:
• Helikopter Bell 505 dengan tarif sekitar USD 2.500 atau Rp 41 juta per jam.
• Helikopter Airbus H135 seharga USD 5.000 atau sekitar Rp 82 juta per jam.
Sementara itu, Helicity menawarkan paket cepat seperti:
• Rute ke Pondok Indah (15 menit) sekitar Rp 5,7 juta.
• Rute ke Bogor atau Puncak sekitar Rp 6,6 juta.
Dengan kata lain, meski tarif Rp 32 juta per jam terdengar mahal, nyatanya masih berada di tengah-tengah harga pasar helikopter pribadi di Indonesia.
Mewah, Cepat, dan Anti Macet
Penggunaan helikopter pribadi semakin diminati karena dianggap sebagai solusi paling efektif menghadapi kemacetan Jakarta yang semakin memburuk. Dalam kondisi lalu lintas normal, perjalanan darat dari Jakarta ke BSD atau Bandara Soekarno-Hatta bisa memakan waktu 1–2 jam, sedangkan dengan helikopter hanya sekitar 15–20 menit.
Layanan ini biasanya digunakan oleh:
• Pebisnis kelas atas
• Artis dan figur publik
• Tamu asing VIP
• Pasien medis darurat
Layanan Premium yang Kian Diminati
Tren sewa helikopter menunjukkan bahwa kemacetan Jakarta tidak hanya berdampak pada masyarakat umum, tetapi juga memaksa kalangan elite mencari transportasi alternatif yang cepat dan efisien. Dengan helipad yang kini tersedia di beberapa gedung pencakar langit dan hotel, pengguna helikopter semakin dimudahkan.
Namun, tidak semua orang bisa mengakses layanan ini. Selain mahal, layanan helikopter juga membutuhkan izin terbang, rute khusus, serta cuaca yang mendukung.
Dengan biaya sewa mencapai Rp 32 juta per jam, helikopter pribadi menjadi solusi eksklusif menghindari kemacetan ibu kota. Fenomena ini menegaskan betapa seriusnya masalah lalu lintas Jakarta, sekaligus menunjukkan adanya pasar mewah yang tumbuh di sektor transportasi udara dalam kota.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
Social Header