Jakarta, DKI Jakarta - Senin, 18 Agustus 2025 – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuai sorotan usai pernyataannya mengenai gaji guru dan dosen yang dianggap menjadi tantangan besar bagi keuangan negara. Ucapannya itu disampaikan saat Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia.
Pernyataan Sri Mulyani: Gaji Guru Jadi Beban Anggaran
Sri Mulyani menilai bahwa tingginya beban gaji guru dan dosen menimbulkan pertanyaan besar, apakah seluruhnya harus ditanggung negara atau perlu adanya partisipasi masyarakat.
Ia menekankan, diskusi mengenai penghargaan terhadap tenaga pendidik bukan hanya persoalan gaji, melainkan menyangkut keberlanjutan fiskal negara.
Kritik Jerome Polin: “Indonesia Emas Tak Mungkin Jika Guru Tak Sejahtera”
Komentar Sri Mulyani langsung ditanggapi Jerome Polin, kreator konten edukasi. Ia menilai pendidikan justru harus dijadikan prioritas utama pembangunan.
“Kalau negara tidak menjadikan guru dan dosen sebagai prioritas, Indonesia Emas 2045 hanyalah mimpi. Bagaimana mungkin bangsa maju kalau guru tidak sejahtera?” tegas Jerome melalui akun media sosialnya.
Jerome juga menyoroti efektivitas penggunaan APBN 20% untuk pendidikan, yang menurutnya bisa ditingkatkan dengan mengalihkan anggaran dari sektor lain yang kurang mendesak.
Guru Sejahtera, Pendidikan Berkualitas
Jerome menambahkan, gaji yang layak untuk guru bukan hanya tentang kesejahteraan, tetapi juga menjadi kunci agar anak-anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Bahkan, menurutnya banyak generasi muda pintar enggan menjadi guru karena profesi ini dianggap kurang menjanjikan dari sisi finansial.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
Social Header