Breaking News

Profil Bupati Pati Sudewo: Naikkan PBB 250 Persen, Tantang 50 Ribu Pendemo Tanpa Takut

Sudewo, Bupati Pati periode 2025–2030
Mediamassa.co.id - Sudewo, Bupati Pati periode 2025–2030, menjadi sorotan publik setelah menerapkan kebijakan kontroversial berupa kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) hingga 250 persen. Tak berhenti di situ, ia juga menantang 50 ribu warga Pati yang berencana demo, dan menyatakan dirinya tidak takut sedikit pun menghadapi tekanan tersebut.

Siapa Sudewo? Ini Profil Lengkapnya

• Nama Lengkap: H. Sudewo, S.T., M.T.

• Tempat, Tanggal Lahir: Pati, 11 Oktober 1968

• Asal: Desa Slungkep, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati

• Pendidikan:

SMAN 1 Pati (1988)

S1 Teknik Sipil – Universitas Sebelas Maret (UNS, 1993)

S2 Teknik Pembangunan – Universitas Diponegoro (UNDIP, 2001)

Sudewo memulai kariernya sebagai honorer dan PNS di berbagai proyek PU di Bali, Jawa Timur, dan Karanganyar. Tahun 2002 ia sempat mencalonkan diri sebagai Bupati Karanganyar namun gagal.

Pada 2009, ia terpilih menjadi anggota DPR RI dari Partai Demokrat. Setelah pindah ke Partai Gerindra, ia kembali terpilih dari Dapil Jateng III (Pati, Rembang, Blora, Grobogan) dan akhirnya mencalonkan diri di Pilkada Pati 2024.

Menang Pilkada & Dilantik Jadi Bupati Pati

Bersama pasangannya Risma Ardhi Chandra, Sudewo memenangkan Pilkada Pati 2024 dengan perolehan suara mayoritas dan resmi dilantik sebagai Bupati Pati ke-42 pada 20 Februari 2025.

Kebijakan 100 Hari yang Menggemparkan

Dalam waktu kurang dari 3 bulan menjabat, Sudewo langsung melakukan:

• Mutasi jabatan besar-besaran

• Pelantikan pejabat di malam hari

• Larangan sound horeg

• Surat edaran jam malam belajar untuk pelajar

• Pemangkasan anggaran dinas hingga 80%

• Kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen

• Seleksi ulang tenaga honorer RSUD

Viral: Sudewo Tantang 50 Ribu Pendemo, "Saya Tidak Takut!"

Kebijakan kenaikan PBB sebesar 250 persen menuai kritik luas. Warga dari berbagai desa di Pati menyuarakan ketidaksetujuan dan merencanakan aksi demonstrasi besar-besaran.

Alih-alih gentar, Sudewo justru membuat pernyataan mengejutkan yang viral di media sosial dan media nasional:

“Mau demo 50 ribu orang, silakan! Saya tidak takut. Kenaikan PBB ini demi pembangunan. Kalau tidak ada perubahan, Pati akan terus tertinggal.”

Pernyataan ini menjadi bahan diskusi publik, memecah opini antara yang mendukung langkah berani Sudewo dan yang menilai cara komunikasinya terlalu keras dan tanpa empati.

Sudewo menyatakan bahwa tarif PBB di Kabupaten Pati tidak pernah disesuaikan selama 14 tahun terakhir. Kondisi ini membuat anggaran pembangunan minim. Oleh karena itu, ia memilih menaikkan PBB hingga rata-rata 250 persen dan mengalokasikan hasilnya untuk:

• Perbaikan jalan rusak berat

• Proyek infrastruktur prioritas

• Pengurangan ketergantungan pada APBD pusat

Tercatat, anggaran infrastruktur meningkat dari Rp 40 miliar menjadi Rp 280 miliar di tahun 2025.

Respons Warga dan Rencana Aksi

Warga Pati menilai kenaikan ini:

• Memberatkan ekonomi rakyat kecil

• Dilakukan tanpa musyawarah

• Tidak disosialisasikan dengan baik

Sejumlah tokoh masyarakat dan kelompok sipil menggagas demo akbar dengan target hingga 50 ribu peserta, menuntut revisi atau pembatalan kebijakan tersebut.

Pemimpin Tegas, Tapi Kontroversial

Sudewo menunjukkan dirinya sebagai pemimpin dengan gaya kepemimpinan tegas, langsung, dan berani mengambil risiko. Namun, pendekatan yang keras ini juga memicu konflik horizontal dan ancaman ketidakpercayaan publik jika tidak segera ditangani dengan komunikasi yang bijak.

Apakah Sudewo mampu mengubah Pati menjadi lebih maju? Ataukah gaya memimpinnya justru menjadi bumerang? Waktu dan rakyat Pati yang akan menilai.

(Red)
© Copyright 2025 - mediamassa.co.id
🔮 Zodiak Mingguan (4 – 10 Agustus 2025)
Memuat ramalan zodiak...