Jakarta, DKI Jakarta – Kamis, 7 Agustus 2025 – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah sedang menghadapi sejumlah aktor ekonomi yang dinilai hanya ingin mengeruk keuntungan dengan cara memiskinkan rakyat. Hal ini disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (6/8).
Menurut Prabowo, para pemain ekonomi tersebut tidak memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan rakyat, dan hanya berorientasi pada akumulasi kekayaan pribadi. Ia menyebut praktik tersebut sebagai upaya sistematis yang sengaja dilakukan untuk melemahkan daya beli dan ketahanan ekonomi masyarakat.
“Kita sedang menghadapi pemain-pemain ekonomi yang hanya ingin menghisap kekayaan rakyat. Mereka ingin rakyat tetap miskin, agar mudah dikendalikan,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan praktek-praktek ekonomi eksploitatif terus berlangsung di Indonesia. Ia mengaku jajaran pemerintah kini telah menyadari skenario yang dimainkan para aktor tersebut.
“Kita tidak bisa dibohongi, tidak bisa ditipu lagi. Kita tidak rela rakyat Indonesia dimiskinkan terus oleh para pemain ekonomi yang rakus,” tegas
Selain menyentil para pelaku ekonomi, Prabowo juga menyoroti pencapaian pemerintah dalam sektor ketahanan pangan. Ia menyampaikan bahwa Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini mencapai 4 juta ton angka tertinggi sejak tahun 1969.
Presiden juga mencatat bahwa nilai tukar petani mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa bulan terakhir, menandakan adanya peningkatan kesejahteraan di sektor pertanian. Ia mengapresiasi kerja keras Kementerian Pertanian, Perum Bulog, serta dukungan dari TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas pasokan pangan nasional.
“Ini adalah bukti bahwa kita mampu berdiri di atas kaki sendiri. Kita bisa sejahtera tanpa harus tergantung pada kekuatan ekonomi luar yang tidak berpihak pada rakyat,” ujarnya.
Komitmen Pemerintah: Rakyat Prioritas Utama
Prabowo menutup pernyataannya dengan menyatakan bahwa seluruh jajaran kabinet harus fokus pada agenda utama: mensejahterakan rakyat dan menjaga kedaulatan ekonomi nasional. Ia menekankan bahwa Indonesia tidak boleh lagi menjadi sasaran empuk kepentingan asing maupun elit ekonomi yang merugikan rakyat kecil.
Artikel ini telah tayang di Mediamassa.co.id
Social Header