Jakarta, DKI Jakarta - Sabtu, 9 Agustus 2025 – OpenAI memberikan bonus besar senilai miliaran rupiah kepada sekitar 1.000 karyawannya sebagai langkah strategis agar talenta terbaik tidak berpindah ke perusahaan pesaing di tengah persaingan ketat industri kecerdasan buatan (AI).
CEO OpenAI, Sam Altman, menyebut pemberian bonus ini sebagai "special one-time award" yang diberikan kepada para peneliti dan insinyur di divisi teknik terapan, skala, dan keselamatan. Besaran bonus bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan dolar AS, yang akan dibayarkan secara bertahap setiap kuartal selama dua tahun ke depan. Karyawan dapat memilih menerima bonus dalam bentuk tunai, saham, atau kombinasi keduanya.
Langkah ini diambil sebagai respons atas agresifnya perekrutan yang dilakukan perusahaan pesaing seperti Meta, xAI milik Elon Musk, serta Thinking Machines yang didirikan mantan CTO OpenAI, Mira Murati. Beberapa karyawan kunci OpenAI, seperti Andrew Tulloch, bahkan menolak tawaran gaji fantastis dari Meta demi tetap berkomitmen pada misi OpenAI.
Namun, kebijakan bonus ini juga memicu ketegangan di internal OpenAI karena beberapa karyawan yang terlibat dalam pengembangan GPT-5 merasa tidak mendapat bagian dari bonus tersebut. Meski demikian, peluncuran GPT-5 diakhiri dengan acara perayaan yang meningkatkan semangat kerja para staf.
Pengamat industri menyebutkan bahwa strategi ini menunjukkan betapa pentingnya mempertahankan sumber daya manusia berkualitas di era kompetisi AI yang sangat sengit. OpenAI berharap dengan pemberian insentif ini, mereka dapat terus mempertahankan posisi sebagai pemimpin teknologi AI dunia.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
Social Header