Media Asing Soroti Demo 28 Agustus di DPR, Sentil Tunjangan DPR dan Stabilitas Ekonomi. (Ilustrasi Foto: ANTARA FOTO/Saptono/hm/Koz/spt/98) |
Jakarta, DKI Jakarta - Jumat, 29 Agustus 2025 – Demonstrasi besar-besaran yang berlangsung pada Kamis (28/8/2025) di depan Gedung DPR RI mendapat sorotan media internasional. Bloomberg melaporkan bahwa aksi tersebut mencerminkan meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap kebijakan elit politik di tengah kondisi ekonomi yang semakin menekan.
Tuntutan Demo 28 Agustus
Ribuan massa yang terdiri dari buruh dan mahasiswa turun ke jalan untuk menyuarakan sejumlah tuntutan. Mereka menolak kenaikan tunjangan perumahan anggota DPR, sekaligus mendesak adanya reformasi pajak dan kenaikan upah.
Media asing menyoroti bahwa kebijakan tunjangan DPR dinilai tidak sebanding dengan kondisi rakyat saat ini. Inflasi harga pangan, khususnya beras, serta biaya pendidikan yang kian membebani masyarakat, menjadi pemicu kuat meletupnya aksi tersebut.
Bentrokan dengan Aparat
Aksi unjuk rasa berlangsung ricuh ketika aparat kepolisian berusaha membubarkan massa. Polisi melepaskan tembakan gas air mata untuk memecah konsentrasi demonstran yang bertahan di sekitar kompleks DPR. Peristiwa ini menambah daftar panjang ketegangan dalam aksi protes di Ibu Kota.
Sorotan Bloomberg
Bloomberg dalam laporannya menyebut bahwa unjuk rasa 28 Agustus bukan sekadar protes terhadap tunjangan DPR, tetapi juga sinyal meningkatnya frustrasi masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Media tersebut menilai, gejolak sosial semacam ini bisa menambah ketidakpastian arah kebijakan ekonomi Indonesia ke depan.
“Demonstrasi besar di ibu kota mencerminkan ketidakpuasan publik yang makin meluas, terutama ketika beban hidup meningkat,” tulis Bloomberg.
Implikasi Politik dan Ekonomi
Pengamat menilai, sorotan media asing menunjukkan bahwa isu tunjangan DPR kini menjadi simbol ketidakadilan sosial. Jika tidak segera direspon dengan solusi nyata, protes serupa dikhawatirkan akan terus berulang dan berpotensi mengganggu stabilitas politik serta kepercayaan investor terhadap Indonesia.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
0 Komentar