Breaking News

Industri Tekstil Krisis: 60 Pabrik Tutup, Investor Kabur, Pengusaha Desak Pemerintah Bertindak

60 Pabrik Tekstil Tutup, 250 Ribu Buruh Kena PHK
Mediamassa.co.id – Industri tekstil Indonesia sedang menghadapi krisis besar. Para pengusaha menjerit karena puluhan pabrik tekstil tutup, investor kabur, dan ratusan ribu pekerja terkena PHK. Mereka mendesak pemerintah untuk segera bertanggung jawab dan mengambil langkah nyata menyelamatkan industri dari kehancuran.

60 Pabrik Tekstil Tutup, 250 Ribu Buruh Kena PHK

Data Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) mencatat, sejak tahun 2022 hingga 2024, telah terjadi penutupan 60 pabrik tekstil di berbagai daerah. Akibatnya, lebih dari 250.000 buruh tekstil terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Bahkan, berdasarkan laporan lain, hanya dari 30 perusahaan saja, sebanyak 11.200 pekerja telah terdampak PHK selama dua tahun terakhir.

Investor Kabur dari Industri Tekstil Indonesia

Para investor dikabarkan mulai meninggalkan industri tekstil karena:

• Banjir impor produk murah, baik legal maupun ilegal

• Kebijakan pemerintah yang tidak konsisten

• Lemahnya pengawasan bea cukai

Ketua Umum APSyFI, Redma Gita Wirawasta, menyebut bahwa situasi ini membuat investor kehilangan kepercayaan dan memilih memindahkan dana mereka ke negara lain yang lebih kondusif.

Impor Murah Jadi Biang Kerok Utama

Salah satu penyebab utama kehancuran industri tekstil dalam negeri adalah masuknya produk impor murah dari China dan negara lainnya. Bahkan sebagian produk tersebut masuk secara ilegal melalui praktik curang seperti manipulasi kubikasi, under-invoicing, dan jalur borongan yang luput dari pengawasan Bea Cukai.

Selain itu, kebijakan pemerintah seperti Permendag No. 36/2023 yang hanya bertahan sebentar sebelum diganti dengan Permendag No. 8/2024, dianggap terlalu lemah dan tidak melindungi industri dalam negeri.

Pengusaha Minta Pemerintah Bertanggung Jawab

Para pelaku industri tekstil mendesak pemerintah untuk segera:

• Mereformasi kebijakan impor tekstil dan produk antara

•™Memberantas mafia impor dan oknum bea cukai nakal

• Melindungi industri hulu tekstil, seperti benang dan serat

• Memberikan insentif untuk menarik kembali minat investor

Menurut pengusaha, jika pemerintah tidak segera turun tangan, maka dalam waktu dekat lebih banyak pabrik akan tutup, dan krisis lapangan kerja semakin memburuk.

Industri Tekstil Perlu Diselamatkan Sekarang

Industri tekstil merupakan salah satu sektor strategis yang menyerap jutaan tenaga kerja. Namun saat ini, industri ini sedang menuju titik nadir. Jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan tegas, maka Indonesia akan kehilangan satu sektor industri yang selama ini menopang ekonomi nasional dan ekspor non-migas.

(Red)
© Copyright 2025 - mediamassa.co.id
🔮 Zodiak Mingguan (18 – 24 Agustus 2025)
Memuat ramalan zodiak...