Mediamassa.co.id – PT Bio Farma (Persero) semakin memperkuat perannya sebagai pusat inovasi kesehatan global. Perusahaan ini aktif menjalin kemitraan internasional dan mengadopsi teknologi mutakhir, termasuk vaksin mRNA dan viral vector, untuk mendukung ketahanan kesehatan dunia. Berikut langkah strategis yang diambil:
Fokus pada Kolaborasi dan Alih Teknologi
Kemitraan dengan CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations)
Pada September 2023, Bio Farma menjalin kerja sama jangka panjang dengan CEPI untuk mendirikan fasilitas produksi vaksin mRNA dan viral vector di Bandung. Kesepakatan ini meliputi investasi awal sebesar 15 juta USD dengan target mampu memproduksi vaksin dalam 100 hari setelah patogen teridentifikasi .
Jalinan kemitraan global lainnya
Selain CEPI, Bio Farma menggandeng berbagai pihak, seperti GS1, Serum Institute of India, serta entitas dari China dan Singapura, untuk memperluas kapasitas riset dan produksi vaksin, antibiotik, serta produk kesehatan lainnya .
Peningkatan Kapasitas Produksi dan Standar WHO
Ekspansi pabrik dan standar GMP
Saat ini Bio Farma memiliki 12 pabrik dengan total produksi vaksin mencapai hingga 3,1 miliar dosis/tahun. Fasilitas terbaru mematuhi standar Good Manufacturing Practice (GMP) dan pra‑kualifikasi WHO .
Tingkatkan distribusi Global South
Melalui CEPI, fasilitas ini akan menyediakan vaksin untuk negara-negara Global South guna mendukung pemerataan akses dan respons cepat terhadap pandemi .
Inovasi Produk & Ekspansi Digital
Pengembangan vaksin unggulan
Produk-produk seperti IndoVac, Nusagard, nOPV2, dan vaksin TCV melibatkan transfer teknologi dan inovasi internasional .
Ekosistem kesehatan digital
Bio Farma memperluas layanan hingga aplikasi preventif dan klinis. Melalui kolaborasi dengan BSSN, Google Cloud, Fitbit, dan ConnectedLife, perusahaan membangun sistem end-to-end yang kuat dan aman .
Kontribusi Global & Kontrak Ekspor
Distribusi ke lebih dari 150 negara
Vaksin Bio Farma telah digunakan oleh lebih dari 700 juta anak di dunia melalui kemitraan dengan WHO, UNICEF, dan Gavi
Kontrak ekspor besar
Pada 2025, Bio Farma menerima kontrak ekspor vaksin mencapai Rp 1,4 triliun, dengan distribusi ke lebih dari 153 negara.
(Red)
Social Header