Polisi periksa 9 saksi, kepala sekolah buka suara dan sebut akan bantu penyelidikan penuh. (KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO) |
Grobogan, Jawa Tengah - Senin, 13 Oktober 2025 – Kasus dugaan bullying yang menimpa seorang siswa SMP Negeri 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menggemparkan publik. Siswa berinisial ABP (13) dilaporkan meninggal dunia setelah terlibat dua kali perkelahian di lingkungan sekolah pada Sabtu (11/10/2025).
Menurut laporan, korban sempat terlibat adu fisik dengan teman sekelasnya. Setelah perkelahian pertama, situasi sempat tenang, namun tidak lama kemudian terjadi insiden kedua yang berujung fatal. Korban disebut sempat jatuh, pingsan, dan kejang-kejang, hingga akhirnya meninggal dunia sebelum tiba di Puskesmas setempat.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Geyer mengaku baru menerima laporan sekitar pukul 11.00 WIB bahwa ABP telah dibawa ke Puskesmas. Saat tiba di sana, korban sudah tidak bernyawa. Pihak sekolah menyatakan akan mendukung proses penyelidikan polisi dan berkomitmen menindak tegas setiap bentuk kekerasan antar siswa.
“Kami ikut berduka dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak berwenang. Sekolah akan memperketat pengawasan dan pembinaan karakter siswa,” ujar kepala sekolah.
Sementara itu, keluarga korban mengungkapkan bahwa ABP sempat mengeluh sakit di kepala dan dada beberapa hari sebelumnya, serta mengaku takut datang ke sekolah karena menjadi korban ejekan dan perlakuan kasar. Korban disebut telah mengalami bullying selama beberapa minggu terakhir sebelum insiden tragis terjadi.
Kepolisian Resor Grobogan telah melakukan olah TKP dan memeriksa sembilan saksi, termasuk teman sekelas dan guru. Kasus ini kini ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Grobogan.
Untuk memastikan penyebab kematian, jenazah korban telah diautopsi di RSUD Dr. R. Soedjati Purwodadi. Hasil autopsi masih menunggu proses laboratorium. Polisi juga menegaskan akan mengusut tuntas kasus ini, termasuk kemungkinan adanya unsur pidana bullying di balik kematian ABP.
Kasus ini menambah daftar panjang perundungan di lingkungan pendidikan yang berujung maut. Pemerhati pendidikan mendesak agar sekolah-sekolah di seluruh Indonesia lebih aktif membangun budaya anti-bullying dan memperkuat sistem pengawasan terhadap perilaku siswa di kelas maupun luar jam pelajaran.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
0 Komentar