Tunjangan Guru Non-PNS Naik Jadi Rp2 Juta per Bulan, Menag: Demi Kesejahteraan Pendidikan. (Kompas.com/Rahel) |
Jakarta, DKI Jakarta - Sabtu, 6 September 2025 – Kementerian Agama (Kemenag) resmi menaikkan tunjangan profesi guru Non-PNS dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam acara doa bersama ASN yang diikuti lebih dari 7.000 peserta secara daring.
“Mulai tahun ini tunjangan profesi guru Non-PNS naik menjadi Rp2 juta per bulan. Ini bentuk penghargaan negara terhadap pengabdian guru yang mendidik generasi bangsa,” kata Nasaruddin.
227 Ribu Guru Non-PNS Terima Kenaikan Tunjangan
Berdasarkan data Kemenag, sebanyak 227.147 guru Non-PNS di seluruh Indonesia sudah menerima tunjangan profesi dengan nominal baru sejak awal 2025. Kenaikan ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi serta kesejahteraan tenaga pendidik yang selama ini menjadi ujung tombak pendidikan madrasah dan sekolah keagamaan.
Selain itu, jumlah peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan juga melonjak signifikan. Pada 2025 tercatat 206.411 guru mengikuti PPG, meningkat 700 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 29.933 peserta.
52 Ribu Guru Honorer Jadi PPPK
Menag Nasaruddin juga menegaskan bahwa perhatian pemerintah tidak hanya pada tunjangan profesi, tetapi juga status kepegawaian. Dalam tiga tahun terakhir, 52 ribu guru honorer berhasil diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Kami ingin memastikan guru-guru mendapat pengakuan, baik dari sisi finansial maupun status kepegawaian. Dengan demikian, mutu pendidikan juga akan meningkat,” ujar Nasaruddin.
Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan
Kebijakan kenaikan tunjangan guru Non-PNS ini menjadi salah satu strategi Kemenag dalam memperkuat kualitas pendidikan. Guru Non-PNS yang selama ini banyak berperan di madrasah swasta maupun sekolah keagamaan diharapkan lebih fokus dalam mengajar tanpa terbebani masalah ekonomi.
Dengan adanya peningkatan tunjangan dan jumlah guru yang mengikuti PPG, diharapkan kualitas tenaga pendidik semakin merata di seluruh Indonesia.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
0 Komentar