Jakarta, DKI Jakarta, Selasa, 9 September 2025 – Harga beras yang sempat melambung tinggi akhirnya berhasil ditekan pemerintah. Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Bulog menggelar operasi pasar serta Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di ribuan kecamatan. Hasilnya, harga beras turun drastis di lebih dari 100 daerah.
Data BPS: Harga Beras Melandai
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pekan terakhir Agustus 2025 mencatat ada 214 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras. Namun, pekan pertama September menunjukkan perubahan besar. Hanya 100 kabupaten/kota yang masih mencatat kenaikan, sementara 105 kabupaten/kota justru mengalami penurunan harga.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai, capaian ini membuktikan efektivitas operasi pasar. “Dalam dua tahun terakhir, penurunan harga sebesar ini jarang sekali terjadi,” ujarnya.
Strategi Operasi Pasar
Untuk menjaga stabilitas harga beras, pemerintah mengambil langkah strategis, di antaranya:
• Menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di 7.285 kecamatan pada 30 Agustus 2025.
• Penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke pasar-pasar tradisional.
• Menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium di Rp 13.500/kg dan premium di Rp 14.900/kg.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bahkan turun langsung ke pasar untuk memantau distribusi beras SPHP agar masyarakat dapat membeli dengan harga terjangkau.
DPR Ingatkan Pemerataan Harga
Keberhasilan operasi pasar ini mendapat apresiasi dari Komisi IV DPR RI. Anggota DPR dari Fraksi PKB, Jaelani, menyatakan bahwa operasi pasar dan distribusi beras pemerintah efektif menekan harga. Namun, ia mengingatkan masih ada 100 daerah yang menghadapi kenaikan, terutama di Zona III seperti Maluku dan Papua.
“Pemerintah perlu memastikan distribusi cadangan beras lebih merata, agar seluruh masyarakat, termasuk di Indonesia timur, merasakan manfaatnya,” tegas Jaelani.
Turunnya harga beras menjadi kabar baik bagi masyarakat di tengah tekanan ekonomi. Pemerintah berkomitmen melanjutkan operasi pasar dan memperkuat koordinasi dengan Bulog, Badan Pangan Nasional, dan pemerintah daerah agar harga tetap stabil ke depannya.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
0 Komentar