Jakarta, DKI Jakarta - Kamis, 4 September 2025 – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) mulai memperluas distribusi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke jaringan ritel modern. Langkah ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan sekaligus menstabilkan harga beras yang masih berfluktuasi di berbagai daerah.
Harga Beras SPHP di Ritel Modern
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, menyebut harga beras SPHP yang dijual di ritel modern mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp12.500 per kilogram atau Rp62.500 per kemasan 5 kg.
Menurutnya, keberadaan beras SPHP di ritel modern diharapkan menjadi penentu harga (price maker) sehingga harga beras di pasar tradisional juga dapat ikut terkendali.
Distribusi ke 214 Kabupaten/Kota
Program beras SPHP menyasar 214 kabupaten/kota di 33 provinsi yang masih mencatat harga beras di atas HET. Wilayah distribusi dibagi ke dalam tiga zona:
• Zona 1: 113 kabupaten/kota
• Zona 2: 81 kabupaten/kota
• Zona 3: 20 kabupaten/kota
Bapanas mencatat, jumlah daerah yang harga berasnya sesuai atau di bawah HET meningkat dari 167 kabupaten/kota menjadi 246 kabupaten/kota pada awal September 2025, atau naik hampir 50% dibanding akhir Agustus.
Realisasi Penyaluran Beras SPHP
Sejak Juli hingga 3 September 2025, realisasi penyaluran beras SPHP mencapai 126.200 ton. Rata-rata distribusi harian berada di kisaran 5.900 ton, dengan puncak tertinggi 9.700 ton per hari pada 30 Agustus 2025.
Pemerintah berharap kehadiran beras SPHP di ritel modern dan pasar tradisional bisa menjaga harga tetap stabil, sekaligus memudahkan masyarakat memperoleh beras dengan harga terjangkau.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
0 Komentar