Doha, Qatar - Sabtu, 13 September 2025 – Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah serangan udara Israel menghantam Doha, menargetkan para pemimpin Hamas. Menyusul serangan tersebut, empat negara Arab Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, dan Yordania menyatakan siap mendukung Qatar dalam langkah pembalasan.
Serangan Israel pada Selasa (9/9/2025) sore waktu setempat menewaskan enam orang, termasuk lima anggota Hamas tingkat bawah dan seorang petugas keamanan Qatar. Target utama disebut-sebut adalah Khalil al-Hayya dan Khaled Meshaal, dua tokoh senior Hamas.
4 Negara Arab Siap Bantu Qatar
1. Arab Saudi
Menegaskan akan berada di garis depan mendukung Qatar. Riyadh menyerukan solidaritas dunia Arab dan menilai serangan tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan.
2. Uni Emirat Arab (UEA)
Mendukung upaya Qatar melalui jalur diplomasi dan ekonomi, termasuk kemungkinan penghentian kerja sama investasi dengan pihak yang berafiliasi dengan Israel.
3. Kuwait
Mengutuk serangan dan siap terlibat dalam tekanan politik internasional untuk mengecam Israel.
4. Yordania
Mendorong digelarnya sidang darurat di OKI dan Liga Arab untuk mengecam serangan di Doha serta mendesak perlindungan bagi warga sipil.
Bentuk Dukungan yang Dipertimbangkan
Diplomasi: Mendorong sidang darurat di PBB dan Liga Arab, meningkatkan tekanan internasional pada Israel.
Ekonomi: Membekukan proyek investasi strategis, memanfaatkan pengaruh energi negara Teluk untuk memberi tekanan.
Militer Simbolik: Latihan militer gabungan atau pengiriman sistem pertahanan udara ke Qatar. Namun, serangan balik langsung masih dianggap berisiko tinggi.
Dampak dan Implikasi
Ketegangan ini berpotensi mengubah dinamika geopolitik di Timur Tengah. Qatar yang selama ini dikenal sebagai mediator konflik Israel-Hamas bisa kehilangan posisi netralnya. Dukungan empat negara Arab menandakan meningkatnya solidaritas regional dan potensi eskalasi yang dapat memengaruhi pasar energi global.
Artikel ini telah tayang di
0 Komentar