Mediamassa.co.id — Misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan, terus menjadi sorotan publik. Jenazahnya ditemukan di kamar indekos kawasan Menteng dengan kondisi leher dililit lakban. Sejumlah fakta mencengangkan kini mulai terkuak, termasuk keberadaan kantong kresek hitam yang diduga menyimpan petunjuk penting.
Fakta 1: Jenazah Dijadikan Barang Bukti Platinum
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut jenazah Arya sebagai “barang bukti platinum” yang menjadi pusat dari metode scientific crime investigation. Analisis menyeluruh dilakukan terhadap tubuh korban untuk mengungkap motif dan pelaku.
Fakta 2: Kamar Terkunci dari Dalam
Penyidik mendapati bahwa kamar kos tempat jenazah ditemukan dalam kondisi terkunci dari dalam menggunakan slot, yang umumnya tidak bisa dibuka dari luar. Hal ini memunculkan dugaan kuat adanya unsur rekayasa atau perencanaan rapi dalam kematian Arya.
Fakta 3: Informasi Baru dari Keluarga
Komisioner Kompolnas Choirul Anam menyebut bahwa keluarga Arya Daru menyampaikan informasi penting saat penyidik melakukan pendalaman kasus ke Yogyakarta. Fakta baru ini membuka arah investigasi baru yang lebih tajam.
Fakta 4: Isi Kantong Kresek Hitam Terungkap
Kantong plastik hitam yang dibawa Arya sebelum ditemukan tewas menjadi sorotan. Kompolnas mengonfirmasi bahwa isi kantong kresek tersebut telah diketahui dan akan menjadi bagian krusial dalam penyelidikan. Namun, isi pastinya belum diungkap ke publik.
Fakta 5: Menunggu Hasil Autopsi Lengkap
Polisi masih menunggu hasil autopsi forensik, termasuk visum luar, toksikologi, hingga histopatologi untuk memastikan penyebab pasti kematian. Hasil autopsi akan menjadi penentu dalam mengungkap apakah Arya dibunuh atau bunuh diri.
Kasus kematian diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan menyimpan banyak kejanggalan. Dari kondisi kamar yang terkunci, lakban di leher, hingga kantong plastik hitam misterius. Penyidik masih terus menggali informasi dan bukti ilmiah demi mengungkap kebenaran.
(Red)
Social Header