Jakarta, DKI Jakarta - Senin, 27 Oktober 2025 – Sektor konstruksi memegang peran penting dalam upaya Indonesia mencapai target Net Zero Emission 2060. Sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, industri ini memiliki tanggung jawab besar untuk bertransformasi menuju pembangunan yang lebih efisien, hemat sumber daya, dan ramah lingkungan.
Untuk memperkuat komitmen tersebut, Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia) menggelar Green Building Contractor Gathering di Banten. Acara ini mempertemukan kontraktor, pemilik proyek, konsultan, pemasok material, dan pengembang untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dalam penerapan prinsip konstruksi hijau di seluruh Indonesia.
Kontraktor sebagai Garda Terdepan Pembangunan Hijau
Ketua Umum GBC Indonesia, Ir. Ignesjz Kemalawarta, GP., MBA., menegaskan bahwa kontraktor memiliki peran strategis dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
“Kontraktor adalah garda terdepan dalam memastikan prinsip hijau benar-benar diterapkan di setiap tahap pembangunan. Setiap keputusan teknis di lapangan berpengaruh langsung terhadap pengurangan emisi dan dampak lingkungan,” ujarnya.
Praktik Nyata di Lapangan: Efisiensi dan Pengelolaan Limbah
Dua narasumber dari perusahaan konstruksi terkemuka turut berbagi pengalaman dalam menerapkan konsep konstruksi hijau.
Janti Komadjaja, M.Sc., Presiden Direktur PT Total Bangun Persada, menjelaskan strategi efisiensi penggunaan material dan pengelolaan limbah di lokasi proyek. Sementara Dr. Wawan Setiawan, S.T., M.Bus., Senior Manager PT PP (Persero) Tbk, memaparkan pendekatan Lean Construction yang berfokus pada peningkatan efisiensi kerja dan pengurangan limbah.
Keduanya sepakat bahwa praktik keberlanjutan tidak cukup hanya di atas kertas, tetapi harus diwujudkan dalam setiap keputusan teknis di lapangan.
Langkah Nyata Menuju Net Zero Emission 2060
GBC Indonesia menegaskan bahwa keberlanjutan dimulai dari tindakan nyata. Setiap langkah di sektor konstruksi—mulai dari desain, pemilihan material, hingga pelaksanaan proyek—berpengaruh langsung terhadap efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon.
Melalui forum ini, GBC Indonesia mengajak seluruh pelaku industri untuk menjadikan setiap proyek sebagai bagian dari solusi iklim.
“Konstruksi hijau bukan sekadar konsep, tetapi cara kerja baru yang menuntut kolaborasi, inovasi, dan tanggung jawab bersama di seluruh rantai industri bangunan,” tegas pernyataan resmi GBC Indonesia.
Mendorong Transformasi Industri Konstruksi
Dengan memperkuat kapasitas kontraktor dan profesional konstruksi, GBC Indonesia berharap dapat melahirkan praktik pembangunan yang efisien, tangguh, dan berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang.
Langkah ini sejalan dengan komitmen nasional untuk mewujudkan pembangunan rendah karbon dan menjaga keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
0 Komentar