Jakarta, DKI Jakarta - Sabtu, 16 Agustus 2025 – Kasus diabetes pada anak di Indonesia meningkat pesat sepanjang tahun 2025. Data resmi Kementerian Kesehatan mencatat lebih dari 3.100 anak dari berbagai daerah terdiagnosis diabetes melitus.
Data Nasional Kian Memprihatinkan
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), peningkatan kasus diabetes tipe 1 pada anak melesat hingga 70 kali lipat sejak 2010 hingga 2023. Angka ini mencerminkan lonjakan yang signifikan, sekaligus menjadi alarm bagi kesehatan publik di Indonesia.
Gaya Hidup Modern sebagai Faktor Dominan
Beberapa kajian menyebutkan bahwa gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, rendahnya aktivitas fisik, serta kebiasaan “mager” (malas gerak) menjadi pemicu utama meningkatnya risiko diabetes tipe 2 di kalangan anak dan remaja. Dalam wawancara terbaru, Ketua IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, menekankan bahwa faktor genetik sering disalahkan, padahal pola hidup modern yang diwariskan sejak kecil lebih berperan besar.
Kenali Gejala dan Dampak Jangka Panjang
Gejala awal diabetes seperti rasa haus berlebih, sering buang air kecil, penurunan berat badan tanpa sebab jelas, dan pandangan kabur sering luput dari perhatian orang tua. Jika tidak segera ditangani, risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan gangguan saraf bisa muncul lebih cepat.
Strategi Pencegahan yang Harus Dilakukan
Berikut rekomendasi utama untuk mencegah diabetes pada anak dan remaja:
• Terapkan pola makan sehat: Kurangi konsumsi gula tambahan, makanan cepat saji, dan camilan manis; tingkatkan asupan serat dari sayur dan buah.
• Aktif Bergerak: Minimal 30 menit aktivitas fisik per hari untuk menjaga metabolisme dan sensitivitas insulin.
• Orang tua sebagai role model: Khususnya pola makan dan aktivitas olahraga bersama, yang sangat memengaruhi kebiasaan anak di rumah.
• Pemeriksaan rutin: Deteksi dini diabetes penting, terutama bagi anak dengan riwayat keluarga atau obesitas.
• Kebijakan publik: Dukungan dari pemerintah dalam bentuk kampanye seperti GERMAS, pembatasan iklan makanan/minuman tinggi gula, dan fasilitas olahraga yang tersedia luas sangat diperlukan.
Lonjakan kasus diabetes pada anak di Indonesia mendorong kita untuk merespons dengan segera. Gaya hidup modern yang tidak sehat terutama sejak dini adalah ancaman serius yang bisa diatasi bersama. Dengan upaya terpadu di keluarga, sekolah, dan institusi kesehatan, kita memiliki peluang besar untuk mencegah penyakit kronis ini pada generasi penerus.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
0 Komentar