Mediamassa.co.id – Sebuah video viral di media sosial TikTok mengklaim bahwa Jepang akan memasukkan Indonesia ke dalam daftar hitam alias blacklist akibat banyaknya pekerja migran Indonesia (PMI) yang bermasalah. Video itu menyebut bahwa tahun 2026 akan menjadi tahun terakhir WNI dapat bekerja di Jepang.
Namun, informasi tersebut langsung dibantah oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo. KBRI memastikan tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah Jepang mengenai rencana blacklist terhadap pekerja migran Indonesia.
KBRI Tokyo Tegaskan Tidak Ada Blacklist PMI Indonesia
Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Tokyo, Muhammad Al Aula, menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak pernah ada pernyataan dari pihak Jepang yang menyebutkan akan menghentikan penerimaan tenaga kerja Indonesia.
“Tidak ada pernyataan resmi Jepang yang menyebut akan mem-blacklist Indonesia. Jepang justru masih sangat membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia,” ujar Al Aula dalam keterangan resminya.
Kebutuhan Jepang terhadap Tenaga Kerja Indonesia Masih Tinggi
Dalam berbagai forum resmi seperti Joint Working Group dan Joint Task Force Indonesia–Jepang, pemerintah Jepang bahkan mengapresiasi kontribusi pekerja migran asal Indonesia, baik dalam sektor perawat, manufaktur, hingga pertanian.
Menurut KBRI, Jepang masih membuka banyak peluang kerja untuk WNI, dan berbagai pelatihan serta program pemagangan pun terus dijalankan.
Ada Kasus Pelanggaran, Tapi Tidak Sistemik
KBRI mengakui bahwa ada beberapa kasus pelanggaran hukum yang dilakukan oleh PMI di Jepang, seperti pencurian dan pelanggaran ringan lainnya. Namun, jumlahnya sangat kecil dan ditangani sesuai aturan hukum Jepang.
Isu-isu viral seperti "keributan karena latihan bela diri" atau "gangguan publik" tidak pernah tercatat dalam laporan resmi pemerintah Jepang.
KBRI Tokyo Imbau PMI Jaga Etika dan Hukum
Sebagai langkah preventif, KBRI Tokyo terus mengimbau seluruh WNI yang tinggal dan bekerja di Jepang untuk menjaga etika, mematuhi hukum setempat, serta menghormati norma sosial masyarakat Jepang.
(Red)
Social Header