Jakarta, DKI Jakarta - Kamis, 11 Desember 2025 - Transformasi digital kini menjadi elemen penting bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Namun, mayoritas para pelaku usaha yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional ini belum mendapatkan pendampingan digital yang sederhana, aplikatif, dan mudah dijalankan.
Menjawab tantangan tersebut, praktisi strategi bisnis dan inovasi digital Wisnu Ario Supadnomo memperkenalkan Ilmu 8F. Ilmu ini merupakan framework digital yang dirancang khusus untuk membantu UMKM bertumbuh, lebih adaptif, efisien, dan kompetitif.
Berbeda dari strategi digital yang rumit dan penuh istilah teknis, Ilmu 8F justru memulai dari kebutuhan pelanggan — menjadikan mereka pusat dari setiap langkah, bukan teknologinya. Menurut Wisnu, pendekatan ini membuat digitalisasi hadir sebagai alat yang mempermudah penjualan dan operasional, bukan sebagai beban yang membuat pelaku usaha kewalahan. “Ketika digital digunakan untuk membantu manusia, bukan sebaliknya, bisnis kecil dapat tampil seperti bisnis besar,” ujarnya.
Wisnu menambahkan Ilmu 8F menggabungkan kekuatan Design Sprint dari Google Ventures dengan pendekatan strategi dari Harvard Business School dan MIT Sloan School of Management. Kolaborasi metode kelas dunia ini diramu menjadi satu framework praktis yang membantu individu maupun perusahaan memahami dengan jelas dari mana harus memulai ketika berinovasi. Framework ini menawarkan alur inovasi yang terstruktur, cepat, dan mudah diterapkan, sehingga relevan bagi bisnis yang ingin melangkah lebih strategis di era digital.
“Tujuan utama Ilmu 8F ini adalah untuk digitalisasi yang mudah, relevan, dan menguntungkan semua pelaku usaha, mulai dari warung kecil, bisnis keluarga, hingga brand modern,” imbuh Wisnu.
Langkah-langkah dalam Ilmu 8F inilah yang menjadi fondasi Innovation Sprint, yaitu proses percepatan inovasi yang dilakukan melalui rangkaian 8F secara terstruktur, cepat, dan terarah.
Kredibilitas Wisnu Ario turut memperkuat posisi Ilmu 8F sebagai strategi digital yang relevan. Ia memiliki pengalaman panjang dalam membina UMKM, mengembangkan solusi digital di perusahaan besar, serta terlibat dalam inovasi di sektor fintech, partnership, dan gamification. Karyanya turut meraih dampak nyata, mulai dari kenaikan omzet tiga digit hingga peningkatan retensi pelanggan.
Pengakuan eksternal juga datang dari level nasional dan internasional. Wisnu telah menerima penghargaan inovasi bisnis nasional InnoXtion Telkomsel, terlibat dalam program digital yang diapresiasi PBB melalui WSIS–SDGs, hingga diundang sebagai juri internasional pada World Summit Award (WSA) di Austria. “Yang diundang sebagai juri bukan pemula, tetapi mereka yang dianggap mampu menilai inovasi kelas dunia,” jelas Wisnu.
Pemikirannya juga diakui melalui kontribusinya di DailySocial, salah satu media teknologi independen paling dikenal di Indonesia. Publikasi tersebut menandai bahwa gagasan dan analisisnya dinilai memiliki bobot untuk disampaikan kepada khalayak luas. Selain itu, Wisnu terus mengembangkan framework Ilmu 8F melalui mentoring, workshop, dan materi edukasi digital.
Wisnu menyebut misi utamanya bukan hanya menciptakan framework, tetapi memberi kontribusi pada pemerataan edukasi digital dan kemajuan ekonomi rakyat. “Saya percaya kemajuan ekonomi bukan hanya tanggung jawab Perusahaan besar. Jika UMKM naik kelas, Indonesia ikut naik kelas. Ini bukan soal nama atau penghargaan, tetapi tanggung jawab kita sebagai anak bangsa,” tegasnya.
Ke depan, Ilmu 8F akan diperluas melalui program mentoring UMKM, kolaborasi komunitas, workshop dan pembelajaran strukturan, serta pengembangan materi edukasi digital melalui website www.wisnuarios.com. “Framework ini diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana inovasi lokal mampu menjawab kebutuhan nyata pelaku UMKM, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi nasional di tengah percepatan digital yang terus berkembang,” pungkas Wisnu.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
Social Header