Jakarta, DKI Jakarta - Rabu, 10 September 2025 – Desakan pencopotan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa semakin kuat setelah pernyataannya mengenai 17+8 tuntutan rakyat menuai kritik luas. Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bersama masyarakat sipil menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Selasa (9/9/2025), menuntut Presiden Prabowo Subianto segera mengambil langkah tegas.
Mahasiswa UI Nilai Menkeu Abaikan Aspirasi
BEM UI menyebut ucapan Purbaya yang menilai 17+8 tuntutan hanya berasal dari “sebagian kecil masyarakat” sebagai bentuk pengabaian terhadap suara rakyat. Menurut mereka, pernyataan itu menyakiti hati publik yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi.
Selain itu, mahasiswa juga menyoroti pernyataan Penasihat Presiden Wiranto yang menyebut pemenuhan tuntutan rakyat bisa “merepotkan.” Mereka menilai hal tersebut mencerminkan sikap pemerintah yang tidak serius menanggapi aspirasi rakyat.
Tuntut Prabowo Copot Kapolri
Dalam orasinya, mahasiswa UI tak hanya meminta pencopotan Menkeu, tetapi juga mendesak pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Menurut mereka, jabatan tersebut seharusnya diisi sosok yang lebih berintegritas dan berorientasi pada perlindungan rakyat.
Permintaan Maaf Purbaya
Menanggapi sorotan tajam, Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya menyampaikan permintaan maaf. Ia menegaskan maksud ucapannya bukan untuk meremehkan, melainkan menekankan kondisi ekonomi yang tertekan sehingga membuat masyarakat merasa sulit.
“Saya mohon maaf. Maksud saya bukan sebagian kecil. Justru banyak masyarakat yang merasa susah saat ekonomi melemah,” ujar Purbaya di hadapan awak media.
Janji Fokus Pulihkan Ekonomi
Purbaya berkomitmen untuk fokus pada pemulihan ekonomi nasional dengan membuka lapangan kerja baru. Ia juga mengakui bahwa sebagai pejabat baru, dirinya harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
0 Komentar