Jakarta, DKI Jakarta, Kamis, 11 September 2025 — Olahraga malam semakin digemari, terutama bagi mereka yang padat aktivitas dari pagi hingga sore. Selain sebagai cara melepas penat, olahraga kala malam juga disebut-sebut punya manfaat yang tidak kalah dengan olahraga pagi, terutama untuk kesehatan jantung.
Hasil Penelitian Terbaru
Sebuah studi besar tahun 2024 yang dimuat di jurnal Diabetes Care melibatkan hampir 30.000 orang dewasa dengan obesitas, termasuk sekitar 3.000 yang juga menderita diabetes tipe 2.
Studi ini menemukan bahwa kelompok yang rutin berolahraga di malam hari memiliki risiko kematian yang paling rendah dan risiko terkena penyakit jantung paling rendah, dibandingkan dengan mereka yang berolahraga pagi atau sore.
Catatan Penting: Intensitas & Waktu Olahraga
Olahraga malam bukan tanpa catatan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar manfaatnya maksimal dan tidak malah membahayakan:
Olahraga berat memerlukan waktu pemulihan sekitar 2–4 jam agar detak jantung, suhu tubuh, dan hormon stres kembali ke kondisi dasar. Untuk olahraga dengan intensitas sedang, paling tidak butuh sekitar 90 menit setelah selesai agar tubuh bisa relaks kembali.
Hindari olahraga malam yang terlalu dekat dengan waktu tidur. Tidur yang cukup tetap penting, karena kurang tidur bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung — meskipun seseorang sangat rajin berolahraga.
Ya — berdasarkan penelitian yang ada, olahraga malam memang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, terutama bagi yang memiliki faktor risiko seperti obesitas dan diabetes tipe 2. Tapi, agar manfaatnya optimal, penting untuk menjaga:
1. Intensitas olahraga yang sesuai (berat vs sedang)
2. Waktu olahraga agar tidak terlalu mepet dengan waktu tidur
3. Kualitas tidur sendiri karena tidur yang baik sejalan dengan kesehatan jantung
ARTIKEL ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
0 Komentar