Tel Aviv, Senin, 11 Agustus 2025 – Ribuan warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada Sabtu (9/8) untuk menuntut pemerintah menghentikan agresi militer ke Gaza. Aksi ini mencerminkan semakin kuatnya penolakan publik terhadap operasi militer yang dinilai memicu krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Unjuk rasa berlangsung di tengah meningkatnya tekanan internasional agar Israel menghentikan rencana serangan lebih lanjut ke Gaza. Massa membawa spanduk, bendera, dan meneriakkan yel-yel menyerukan gencatan senjata.
Demonstrasi serupa juga terjadi di beberapa kota besar dunia seperti London, Berlin, Athena, dan Madrid, menunjukkan solidaritas global terhadap warga Gaza yang terdampak konflik.
Tuntutan Massa
Dalam aksinya, para demonstran menuntut:
• Dihentikannya operasi militer Israel di Gaza.
• Dilakukannya gencatan senjata segera.
• Dipercepatnya negosiasi pembebasan sandera yang masih ditahan di Gaza.
Beberapa keluarga sandera juga turut hadir, menyerukan mogok nasional untuk meningkatkan tekanan politik terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Tekanan Politik dan Internasional
Tekanan tidak hanya datang dari publik, tetapi juga dari tokoh politik Israel sendiri. Menteri Keuangan Bezalel Smotrich bahkan mengancam akan mendorong pemilu baru jika kebijakan perang tidak diubah.
Sejumlah negara, termasuk Italia, memperingatkan bahwa serangan darat Israel ke Gaza berpotensi menjadi konflik berkepanjangan layaknya perang Vietnam. Organisasi internasional juga memperingatkan risiko kelaparan massal dan meningkatnya korban jiwa di Gaza jika operasi militer berlanjut.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
0 Komentar