Mediamassa.co.id - pemberitaan politik, opini publik, dan media sosial, khususnya saat membahas pemerintahan atau kekuasaan yang sedang berlangsung. Namun, masih banyak yang belum memahami secara tepat apa arti kata "rezim" dan bagaimana penggunaannya dalam konteks politik Indonesia maupun global.
Apa Itu Rezim?
Secara umum, rezim merujuk pada sistem pemerintahan atau cara suatu negara diperintah, termasuk struktur kekuasaan, kebijakan, dan pelaku politik yang menjalankannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rezim adalah pemerintahan yang berkuasa atau sistem pemerintahan yang sedang berjalan.
Penggunaan Kata Rezim dalam Politik
Dalam dunia politik, kata “rezim” sering kali digunakan dalam dua makna:
1. Netral / Akademik
Digunakan untuk menyebut masa pemerintahan tertentu.
Contoh:
• Rezim Orde Lama (masa pemerintahan Presiden Soekarno)
• Rezim Orde Baru (masa pemerintahan Presiden Soeharto)
• Rezim Reformasi (pasca Soeharto)
2. Konotasi Negatif
Digunakan sebagai kritik terhadap pemerintahan yang dianggap:
• Otoriter atau represif
• Anti-demokrasi
Tidak berpihak kepada rakyat
Contoh: “Rezim ini membungkam suara oposisi dan membatasi kebebasan pers.”
Contoh Rezim di Dunia Internasional
• Rezim Militer Myanmar – dikenal represif terhadap rakyat sipil.
• Rezim Komunis Korea Utara – terkenal tertutup dan otoriter.
• Rezim Demokratik Amerika Serikat – disebut rezim demokrasi liberal.
Apa Bedanya Rezim dan Pemerintah?
• Pemerintah: aktor atau pejabat yang menjalankan kekuasaan (presiden, menteri, dsb).
• Rezim: sistem atau cara kekuasaan itu dijalankan secara keseluruhan (termasuk ideologi dan kebijakannya).
Rezim bukan sekadar menunjuk siapa yang memimpin, tapi bagaimana cara kekuasaan dijalankan dalam suatu negara. Kata ini bisa digunakan secara netral maupun kritis, tergantung konteks dan nada kalimatnya.
Sebagai warga negara yang kritis, penting untuk memahami istilah ini dengan tepat agar bisa ikut berpartisipasi dalam diskusi politik secara cerdas dan bertanggung jawab.
(Red)
Social Header