Mediamassa.co.id — Jepang kembali dihantam gelombang panas ekstrem. Kota Isesaki di Prefektur Gunma mencatat suhu tertinggi sepanjang sejarah, yakni 41,8 derajat Celsius, pada Selasa (5/8/2025). Catatan ini melampaui rekor sebelumnya yang terjadi hanya sepekan lalu di Tamba, Prefektur Hyōgo, yaitu 41,2°C.
Badan Meteorologi Jepang mengonfirmasi bahwa suhu tersebut merupakan yang tertinggi sejak pencatatan modern dimulai pada 1898.
Ribuan Warga Dilarikan ke Rumah Sakit
Berdasarkan laporan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Jepang, lebih dari 53.000 orang telah dirawat karena mengalami heatstroke sepanjang musim panas 2025. Pemerintah terus mengeluarkan imbauan agar warga membatasi aktivitas di luar ruangan, terutama saat siang hari.
Petani Resah, Panen Padi Terancam Gagal
Kondisi panas ekstrem diperparah dengan kekeringan di wilayah pertanian seperti Tohoku dan Hokuriku. Selain menurunnya kualitas tanaman, cuaca panas juga memicu serangan hama seperti stink bug yang memperparah ancaman gagal panen.
Kementerian Pertanian Jepang telah menyiapkan langkah darurat seperti:
• Bantuan pupuk dan irigasi tambahan
• Program pengendalian hama nasional
• Dukungan harga dan distribusi beras lokal
Juli Tercatat Sebagai Bulan Terpanas dalam Sejarah Jepang
Menurut data resmi, bulan Juli 2025 menjadi bulan terpanas yang pernah dialami Jepang dengan rata-rata suhu 2,89°C lebih tinggi dari rata-rata tahun 1991–2020. Musim hujan juga berakhir lebih cepat, hanya memperburuk kekeringan yang terjadi saat ini.
Penyebab Gelombang Panas Ekstrem
Para pakar iklim menyebutkan bahwa fenomena ini merupakan dampak dari perubahan iklim global dan penguatan sistem tekanan tinggi Pasifik. Kedua faktor ini memicu suhu ekstrem yang kini mengancam keselamatan dan ketahanan pangan di Jepang.
Pemerintah Jepang melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional mengimbau masyarakat untuk:
• Menghindari paparan sinar matahari langsung
• Menggunakan pendingin ruangan
• Mengonsumsi air dan elektrolit secara berkala
• Tidak melakukan aktivitas berat di luar ruangan saat siang hari
Gelombang panas di Jepang pada Agustus 2025 menjadi peringatan serius tentang dampak perubahan iklim global. Rekor suhu 41,8°C tidak hanya membahayakan kesehatan publik, tapi juga mengancam sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional.
(Red)
0 Komentar