Breaking News

Infeksi Cacing Kremi pada Anak, Berbahaya atau Tidak? Ini Penjelasan Dokter

Infeksi Cacing Kremi pada Anak, Berbahaya atau Tidak? Ini Penjelasan Dokter. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Jomkwan)
Jakarta, DKI Jakarta - Kamis, 21 Agustus 2025 – Infeksi cacing kremi sering dialami anak-anak dan membuat orang tua khawatir. Meski menimbulkan rasa gatal di sekitar anus dan gangguan tidur, kondisi ini umumnya tidak berbahaya bila ditangani dengan tepat. 

Apa Itu Cacing Kremi?

Cacing kremi atau Enterobius vermicularis merupakan parasit kecil berbentuk benang yang hidup di usus besar dan rektum manusia. Penyakit ini hanya menular antar manusia, tidak melalui hewan peliharaan.

Menurut dr. Elizabeth Ko dari UCLA Health, infeksi cacing kremi jarang menimbulkan bahaya serius, namun dapat mengganggu kenyamanan anak karena rasa gatal yang timbul terutama pada malam hari.

Penyebab dan Penularan

Anak dapat tertular cacing kremi melalui:

• Menyentuh telur cacing yang menempel di tangan atau benda, lalu memasukkannya ke mulut.

• Menggaruk area anus yang gatal, lalu menyebarkan telur ke kuku dan pakaian.

• Tidur bersama atau berbagi barang dengan anak lain yang terinfeksi.

• Lingkungan sekolah atau penitipan anak dengan kontak dekat antar murid.

Kurangnya kebiasaan mencuci tangan menjadi faktor utama penularan penyakit ini.

Gejala Infeksi Cacing Kremi

Beberapa tanda yang perlu diperhatikan orang tua meliputi:

• Gatal di sekitar anus atau vagina, terutama pada malam hari.

• Sulit tidur atau sering terbangun.

• Anak menjadi mudah rewel atau tersinggung.

• Menggertakkan gigi saat tidur (bruxism).

• Sakit perut ringan, mual, hingga muntah.

• Pada beberapa kasus, anak bisa mengompol lebih sering.

Namun, sebagian anak bisa saja tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Cara Pencegahan

Pencegahan cacing kremi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, di antaranya:

• Membiasakan anak cuci tangan dengan sabun setelah dari toilet dan sebelum makan.

• Memotong kuku secara rutin dan melarang anak menggigit kuku.

• Mandi setiap pagi untuk membersihkan telur yang menempel di tubuh.

• Ganti pakaian dalam dan sprei setiap hari.

• Cuci pakaian dengan air panas dan jemur di bawah sinar matahari.

Pengobatan cacing kremi dapat dilakukan dengan obat antiparasit seperti Mebendazole, Albendazole, atau Pyrantel pamoate. Dokter biasanya menyarankan agar seluruh anggota keluarga ikut minum obat untuk mencegah infeksi ulang.

Selain itu, menjaga kebersihan rumah, membersihkan perabotan, serta menjemur kasur atau bantal secara rutin juga sangat dianjurkan.

Meski umumnya ringan, infeksi cacing kremi bisa memicu masalah lain jika tidak ditangani, antara lain:

• Infeksi kulit akibat garukan berlebihan.

• Gangguan tidur kronis yang memengaruhi tumbuh kembang anak.

Dalam kasus sangat jarang, cacing bisa masuk ke usus buntu dan memicu apendisitis.

Infeksi cacing kremi pada anak umumnya tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan rasa gatal, gangguan tidur, hingga penurunan kualitas hidup anak. Dengan menjaga kebersihan diri, lingkungan, serta pengobatan yang tepat, kondisi ini bisa dicegah dan diatasi dengan baik.


Artikel ini telah tayang di 
Mediamassa.co.id

0 Komentar

© Copyright 2025 - mediamassa.co.id
🔮 Zodiak Mingguan (8 – 14 September 2025)
Memuat ramalan zodiak...