Pekalongan, Jawa Tengah - Minggu, 17 Agustus 2025 – Manajemen Hotel Indonesia Syariah Pekalongan akhirnya buka suara dan menyampaikan permintaan maaf resmi usai kasus viral pengusiran tamu karena penambahan biaya Rp10 ribu. Insiden yang terjadi pada 13 Agustus 2025 itu sempat memicu kritik luas dan merusak citra hotel di mata publik.
Kronologi Kasus Viral Hotel Indonesia Syariah Pekalongan
Seorang tamu bernama Rama Sahid mengunggah video ke TikTok pada 15 Agustus 2025. Dalam video tersebut, ia mengaku diusir dari kamar hotel tengah malam karena menolak membayar biaya tambahan Rp10.224 yang tidak tercantum dalam aplikasi pemesanan online.
Pihak hotel menyebut tarif yang dibayarkan tamu melalui aplikasi berada di bawah harga minimal Rp150 ribu per malam, sehingga diminta untuk menambah selisih biaya. Namun, perselisihan itu berujung pada pengusiran tamu dan menjadi viral di media sosial.
Dampak dan Reaksi Publik
Kasus ini langsung memicu gelombang kritik dari warganet. Rating Hotel Indonesia Syariah Pekalongan di Google Maps pun anjlok ke 3,7 bintang dengan banyak ulasan bernada sindiran. Beberapa netizen bahkan menjuluki hotel tersebut sebagai “Hotel Ghoib Indonesia Pekalongan”.
Permintaan Maaf Resmi
Pada 16 Agustus 2025, manajemen hotel merilis video klarifikasi. Mereka menyampaikan permohonan maaf kepada tamu, Wali Kota Pekalongan, Dinas Pariwisata, dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
“Dengan penuh kerendahan hati kami meminta maaf atas kelalaian pada tanggal 13 Agustus 2025 kepada Bapak Rama Sahid. Kami akan memperbaiki sistem kerja, pelayanan, dan prosedur pembayaran baik melalui aplikasi maupun langsung,” tulis manajemen dalam pernyataan resminya.
Selain itu, pihak hotel menegaskan bahwa akun TikTok @Natasha987083, yang sempat mengatasnamakan Hotel Indonesia Syariah, adalah akun palsu dan bukan milik resmi manajemen.
Langkah Perbaikan
Hotel Indonesia Syariah Pekalongan menegaskan komitmennya untuk memperbaiki pelayanan agar insiden serupa tidak terulang. Transparansi tarif dan profesionalisme layanan menjadi perhatian utama, terlebih karena hotel ini membawa label syariah yang seharusnya menjunjung keadilan dan kenyamanan bagi tamu.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
0 Komentar