Jakarta, DKI Jakarta - Senin, 25 Agustus 2025 – Aksi demonstrasi menolak kenaikan tunjangan anggota DPR RI berlangsung ricuh di depan Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (25/8). Ratusan mahasiswa dan elemen masyarakat sipil turun ke jalan, menilai kebijakan tunjangan baru DPR tidak relevan dengan kondisi ekonomi rakyat.
Kericuhan pecah ketika massa mencoba mendekat ke gerbang utama kompleks parlemen. Aparat keamanan membalas dengan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan pengunjuk rasa. Sejumlah peserta aksi dilaporkan mengalami sesak napas akibat tembakan gas air mata.
Tuntutan Demonstran
Massa aksi menilai kenaikan tunjangan DPR sangat berlebihan di tengah naiknya harga kebutuhan pokok. Mereka menyoroti tunjangan rumah anggota DPR yang disebut bisa mencapai Rp50 juta per bulan, serta menuntut adanya transparansi gaji dan fasilitas pejabat legislatif.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak agar pemerintah dan DPR lebih fokus pada kebijakan pro-rakyat, seperti pengendalian harga bahan pokok, perbaikan layanan pendidikan, hingga peningkatan fasilitas kesehatan.
Isu tunjangan DPR memicu kritik luas, termasuk dari guru, tenaga kesehatan, hingga pekerja sosial yang menilai kebijakan tersebut tidak adil. Media internasional seperti BBC Indonesia juga menyoroti demonstrasi ini sebagai simbol ketimpangan antara elite politik dengan masyarakat.
Demo menolak kenaikan tunjangan DPR diperkirakan akan berlanjut dengan aksi susulan dalam beberapa hari ke depan. Publik menunggu langkah DPR merespons tuntutan agar kebijakan tunjangan lebih transparan dan sesuai dengan kondisi ekonomi rakyat.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
0 Komentar