Mediamassa.co.id – Ketegangan militer antara Iran dan Israel kini membawa dampak sosial dan ekonomi yang dramatis. Tak hanya menghancurkan infrastruktur, perang ini telah mendorong sebagian warga Israel bertindak nekat: menjarah pusat perbelanjaan mewah dan apartemen elit yang hancur oleh serangan rudal.
Azrieli Mall Hancur, Warga Bobol dan Ambil Barang Mewah
Dalam dua pekan terakhir, serangkaian rudal balistik yang diluncurkan dari Iran menghantam sejumlah wilayah strategis di Israel, termasuk jantung kota Tel Aviv. Salah satu bangunan ikonik, Azrieli Mall, rusak berat akibat serangan tersebut. Kerusakan ini dimanfaatkan warga yang terdampak krisis untuk membobol toko-toko, mengambil uang tunai, gadget mahal seperti laptop dan ponsel, perhiasan emas, jam tangan mewah, bahkan pakaian bermerek dan barang elektronik rumah tangga.
Fenomena ini menunjukkan bahwa perang tak hanya menghantam militer, tetapi juga mengganggu tatanan sosial masyarakat sipil di Israel.
Kerugian Negara Tembus Miliaran Dolar
Otoritas Pajak Israel mengumumkan bahwa total kerugian akibat serangan dan aksi penjarahan kini menembus US$ 3 miliar atau sekitar 10 miliar shekel. Jumlah ini mencakup kerusakan gedung pemerintahan, pusat bisnis, hunian warga, hingga biaya kompensasi dan evakuasi lebih dari 9.000 penduduk dari wilayah konflik.
Belanja militer pun melonjak tajam. Pada 48 jam pertama konflik, Israel menghabiskan hingga US$ 1,45 miliar, dan pengeluaran harian kini stabil di angka US$ 725 juta. Biaya ini meliputi pengoperasian sistem pertahanan udara Iron Dome, David's Sling, dan Arrow, yang terus aktif mencegat rudal dari Iran.
Anggaran Pertahanan Membengkak Dua Kali Lipat
Sebelum perang, anggaran pertahanan Israel tercatat sekitar 60 miliar shekel. Kini, pasca serangan Iran yang berkelanjutan, anggaran tersebut membengkak menjadi 118 miliar shekel atau setara US$ 31 miliar. Kenaikan ini mencerminkan tekanan fiskal yang besar, terutama dalam menjaga kestabilan militer dan pemulihan infrastruktur.
Kekacauan Sosial dan Minimnya Keamanan
Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari otoritas Israel terkait maraknya aksi penjarahan. Namun, laporan media lokal menyebutkan bahwa kepolisian dan pasukan keamanan telah mulai dikerahkan ke lokasi-lokasi kritis untuk mencegah eskalasi kekacauan lebih lanjut.
Kondisi ini mencerminkan krisis multidimensi yang dihadapi Israel saat ini bukan hanya perang di garis depan, tetapi juga keretakan sosial di dalam negeri akibat tekanan ekonomi dan psikologis.
(Red)
Social Header