Mediamassa.co.id – Publik dikejutkan dengan kematian Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), yang ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Kematian Arya memunculkan dugaan kuat adanya tindak pembunuhan terencana.
Korban ditemukan dengan lakban menutupi kepala dan wajah, tanpa adanya tanda-tanda perlawanan. Hal ini memperkuat dugaan bahwa Arya mungkin telah dibunuh secara halus, kemungkinan besar menggunakan obat bius sebelum dilakban dan dibekap hingga tewas.
Eks Kapolda Jabar: "Ingat Kasus Subang"
Mantan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan, turut menanggapi kasus ini. Ia menyebut kematian diplomat muda tersebut mengingatkannya pada kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang hingga kini juga menyisakan banyak teka-teki.
“Jangan sampai kasus diplomat ini juga seperti kasus Subang, yang lambat terungkap. Penanganan harus cepat, transparan, dan serius,” ujarnya.
Dugaan Pembunuhan: Ini Fakta Terbarunya
Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki lebih lanjut:
• Sidik jari pada lakban sedang dianalisis di laboratorium forensik.
• Rekaman CCTV sekitar indekos diperiksa untuk mengetahui siapa yang terakhir kali bertemu Arya.
• Pemeriksaan forensik kemungkinan akan mencari jejak obat bius atau racun.
Menurut ahli kriminologi, metode pembunuhan yang digunakan menunjukkan pelaku adalah orang yang paham cara membunuh tanpa meninggalkan bekas kekerasan fisik yang mencolok.
Profil Arya Daru Pangayunan
Arya Daru dikenal sebagai diplomat muda yang aktif di Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu. Kepergiannya yang mendadak dan penuh misteri menimbulkan duka mendalam di kalangan sahabat dan koleganya di Kemlu.
Kasus kematian Arya Daru Pangayunan masih terus dalam penyelidikan intensif oleh pihak berwajib. Publik berharap agar pelaku segera ditemukan dan motif di balik kematian ini terungkap secara jelas. Apakah kasus ini akan menjadi babak baru dalam daftar pembunuhan misterius di Indonesia, seperti kasus Subang? Waktu yang akan menjawab.
(Red)
Social Header