Mediamassa.co.id – Warga Makassar dikejutkan dengan penemuan seorang pria yang tewas tergantung di sebuah pohon depan Kampus Poltekkes Kemenkes Makassar, Jumat pagi (11/7/2025). Belakangan diketahui, korban adalah seorang dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) bernama Harlin Yusuf.
Kronologi Penemuan Dosen UNM Tewas Tergantung
Jasad pria tersebut pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WITA di kawasan Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Warga yang menyaksikan kejadian itu langsung melaporkan kepada sekuriti kampus dan Babinsa setempat.
“Betul, korban adalah dosen di UNM. Sementara identitas sudah kami amankan dan sudah dikonfirmasi pihak keluarga,” ungkap petugas kepolisian Polsek Rappocini.
Identitas Korban: Dosen PPPK UNM
Korban diketahui bernama Harlin Yusuf (HY), dosen PPPK di Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Khusus, Universitas Negeri Makassar. Korban tinggal seorang diri di sebuah rumah kos di dekat lokasi kejadian.
Dugaan Bunuh Diri, Keluarga Tolak Autopsi
Hasil pemeriksaan awal oleh Tim Inafis Polda Sulsel menyebutkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan kuat korban meninggal karena bunuh diri. Hal ini diperkuat dengan keterangan bahwa korban belakangan ini mengalami tekanan batin dan depresi.
Jenazah korban sempat dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan medis. Namun, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi lengkap dan hanya mengizinkan pemeriksaan luar.
Barang Bukti: Sepeda Motor Tanpa Pemilik
Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan satu unit sepeda motor berpelat DD 6618 FT, yang diduga kuat milik korban. Saat ditemukan, tidak ada satu pun warga yang mengakui kepemilikan motor tersebut.
Reaksi Pihak UNM dan Polisi
Pihak UNM telah mengonfirmasi bahwa Harlin Yusuf merupakan salah satu dosen aktif di kampus tersebut. Sementara itu, Kapolsek Rappocini menyatakan pihaknya akan tetap melakukan pendalaman, meskipun indikasi awal mengarah pada bunuh diri.
Tragedi meninggalnya dosen UNM ini menjadi sorotan publik, terutama di media sosial. Kasus ini kembali menjadi pengingat pentingnya dukungan psikologis bagi para tenaga pendidik dan siapa saja yang tengah menghadapi tekanan hidup.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala stres berat atau depresi, segera hubungi layanan kesehatan mental terdekat.
(Red)
Social Header