Mediamassa.co.id — Situasi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, memanas setelah Organisasi Papua Merdeka (OPM) melalui Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mendeklarasikan perang terbuka terhadap militer Indonesia. Aksi ini disertai ancaman terhadap warga non-Papua dan langsung memicu insiden berdarah yang menewaskan satu prajurit TNI dan satu warga sipil.
Deklarasi perang yang disampaikan OPM menjadi pemicu ketegangan di wilayah Yahukimo. Mereka menyatakan siap menyerang aparat keamanan serta menargetkan warga sipil non-Papua. Pernyataan ini dikonfirmasi melalui media sosial dan pernyataan terbuka dari kelompok separatis bersenjata tersebut.
Kronologi Serangan: Dua Nyawa Melayang
1. Warga Sipil Diserang Brutal
Pada Senin pagi (16/6), sekitar pukul 10.00 WIT, dua tukang kayu bernama Udin dan Edi Supirman diserang kelompok bersenjata OPM di Kampung Samboga, Distrik Seradala. Udin tewas mengenaskan akibat luka senjata tajam dan anak panah, sementara Edi mengalami luka serius dan saat ini dirawat intensif di RSUD Dekai.
2. Prajurit TNI Gugur Ditembak
Tak berselang lama, sekitar pukul 10.45 WIT, Serka Segar Mulyana — anggota Kodim 1715/Yahukimo — ditembak dari jarak jauh saat kembali ke markas setelah menjenguk korban serangan sebelumnya. Penembakan terjadi di Jembatan Kali Biru, Distrik Dekai. Serka Segar tewas di lokasi akibat luka tembak serius.
TNI Respon Cepat: Operasi Pengejaran Diluncurkan
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, menyatakan bahwa TNI langsung melakukan pengejaran terhadap kelompok OPM yang diduga terlibat dalam dua insiden tersebut. Pasukan gabungan saat ini melakukan operasi penyisiran dan pengamanan di beberapa titik rawan di Yahukimo.
“Kami tidak akan tinggal diam. Tindakan brutal terhadap prajurit kami dan warga sipil tidak bisa ditoleransi. Pengejaran sedang berlangsung,” tegas Kolonel Candra.
Keamanan Diperketat, Warga Diminta Waspada
Situasi di Yahukimo kini dalam kondisi siaga satu. Aktivitas masyarakat terganggu dan aparat gabungan TNI-Polri memperketat patroli di sejumlah wilayah. Warga diminta menghindari daerah rawan dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan.
Deklarasi perang oleh OPM berpotensi memicu eskalasi konflik bersenjata di Papua. Pemerintah diminta mengambil langkah strategis guna melindungi masyarakat sipil dan menjaga keutuhan NKRI. Pemerhati keamanan menilai serangan ini sebagai bentuk provokasi serius yang harus ditangani dengan cepat dan terukur.
(Red)
Social Header