Mediamassa.co.id – Hubungan antara mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan CEO Tesla serta SpaceX, Elon Musk, yang dahulu penuh pujian kini berubah menjadi ketegangan terbuka. Trump secara terang-terangan mengancam Musk setelah miliarder tersebut mengkritik rancangan undang-undang besar yang menjadi andalan kampanye Trump.
Dari Kemesraan Politik ke Konflik Terbuka
Pada masa pemerintahan Trump, Elon Musk sempat dielu-elukan sebagai inovator besar dan bahkan ditunjuk sebagai kepala lembaga efisiensi fiktif bernama “Department of Government Efficiency (DOGE)”. Namun, hubungan yang dulu erat kini retak setelah Musk menyebut RUU “One Big Beautiful Bill” buatan Trump sebagai “abomination” atau undang-undang yang menjijikkan karena memuat pengeluaran negara yang terlalu besar.
Tak terima dengan kritikan tersebut, Trump merespons keras dengan menyebut Musk “gila” dan mengancam akan memutus seluruh kontrak pemerintah AS dengan perusahaan-perusahaan milik Musk, seperti Tesla, SpaceX, dan Starlink.
Ancaman Serius dari Trump
Dalam wawancara dengan NBC, Trump menyatakan:
“Elon Musk akan menghadapi konsekuensi yang sangat serius jika mendanai kandidat dari Partai Demokrat di masa mendatang.”
Pernyataan itu memperkuat sinyal bahwa Trump tak segan menggunakan pengaruh politiknya untuk menekan siapa pun yang berseberangan dengannya, termasuk mantan sekutu sekalipun.
Balasan dari Elon Musk
Tak tinggal diam, Musk menuding Trump sebagai tokoh yang tercantum dalam file kasus Jeffrey Epstein dan menyerukan agar Trump dimakzulkan. Ia bahkan sempat mengancam akan menghentikan misi luar angkasa Dragon milik SpaceX, meski kemudian membatalkan langkah tersebut.
Dampak Finansial
Ketegangan ini berdampak langsung terhadap bisnis Musk. Saham Tesla mengalami penurunan drastis sebesar 10–15% hanya dalam dua hari terakhir, yang diperkirakan menyebabkan kerugian kapitalisasi pasar sekitar USD 150 miliar.
Analis menilai konflik ini dapat mengguncang kestabilan hubungan bisnis Musk dengan pemerintah, yang selama ini menjadi sumber kontrak bernilai tinggi di sektor pertahanan dan teknologi.
(Red)
Social Header