Mediamassa.co.id – Ketegangan geopolitik di Timur Tengah terus meningkat setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, disebut tengah mempertimbangkan intervensi langsung mendukung Israel dalam konflik melawan Iran. Namun, analis menilai langkah ini berisiko tinggi, karena bisa memicu serangan balik dari sekutu-sekutu Iran terhadap pangkalan militer AS di berbagai negara Arab.
Menurut Zohreh Kharazmi, profesor dari Universitas Teheran, Iran memiliki ribuan rudal dengan jangkauan beragam. Kekuatan milisi sekutu Iran seperti Hizbullah di Lebanon, milisi di Yaman, dan kelompok bersenjata di Irak dan Suriah, dinilai cukup kuat untuk menghancurkan pangkalan-pangkalan militer Amerika di kawasan Teluk dan sekitarnya.
“Jika AS terlibat langsung, sekutu Iran akan menyerang pangkalan-pangkalan AS yang tersebar di Timur Tengah,” ujar Kharazmi.
Amerika Serikat Hadapi Dilema Politik dan Militer
Trump hingga saat ini belum mengambil keputusan final karena adanya tekanan dari publik AS. Survei internal menunjukkan bahwa mayoritas warga Amerika sekitar 80% lebih memilih solusi diplomatik ketimbang keterlibatan langsung dalam perang Timur Tengah.
Daftar Negara Arab yang Jadi Target Potensial
Pangkalan militer AS yang berisiko terkena serangan tersebar di negara-negara berikut:
° Qatar
• Arab Saudi
• Uni Emirat Arab (UEA)
• Bahrain
• Kuwait
• Irak
Sebagian besar pangkalan tersebut merupakan fasilitas strategis dengan ribuan personel militer aktif yang dikhawatirkan menjadi target utama rudal jarak pendek maupun serangan drone dari milisi pro-Iran.
Di tengah memanasnya situasi, ekonomi Israel masih menunjukkan ketahanan. Anggaran pertahanan Israel naik tajam dari 4% menjadi 8% dari Produk Domestik Bruto (PDB), sementara cadangan devisa negara tetap terjaga. Meski rasio utang meningkat, ekonomi berbasis teknologi Israel mampu bertahan, terutama karena mobilisasi sektor digital dan bantuan internasional.
(Red)
Social Header