Breaking News

Mahasiswa Aceh Desak Prabowo Copot Tito Karnavian, Dinilai Biang Masalah Sengketa 4 Pulau


Mediamassa.co.id – Aksi unjuk rasa digelar puluhan mahasiswa dari Persatuan Mahasiswa Aceh (PMA) di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jumat (14/6/2025). Mereka menuntut Presiden Prabowo Subianto mencopot Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang dinilai sebagai biang kerok sengketa empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Empat Pulau dalam Sengketa Aceh–Sumut

Sengketa ini mencuat usai keluarnya SK Kemendagri No. 100.2.2.6-2138 Tahun 2025 yang menetapkan empat pulau di perairan Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, yaitu:

• Pulau Lipan

• Pulau Mangkir Gadang

• Pulau Mangkir Ketek

• Pulau Panjang

sebagai bagian dari Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Mahasiswa menilai kebijakan itu telah melukai keadilan wilayah Aceh, karena keempat pulau tersebut selama ini masuk wilayah Aceh secara administratif dan historis.

Koordinator PMA, Gamal, menyebut keputusan Kemendagri tersebut cacat prosedur dan menyesatkan. Mereka menyampaikan tiga tuntutan utama:

1. Presiden Prabowo segera mencopot Tito Karnavian dan Dirjen Bina Adwil Safrizal ZA.

2. Mencabut SK Kemendagri yang mengalihkan 4 pulau Aceh ke wilayah Sumut.

3. Meminta pemerintah Aceh dan DPR Aceh mengambil sikap tegas membela hak daerah.

“Kami menuntut Presiden Prabowo segera turun tangan. Tito Karnavian adalah pihak yang paling bertanggung jawab dalam kekisruhan batas wilayah ini,” ujar Gamal.

Menanggapi polemik ini, Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) dijadwalkan akan menghadiri pertemuan dengan pihak Kemendagri pada 18 Juni 2025 guna membahas lebih lanjut status empat pulau yang disengketakan.

Mualem sebelumnya telah menyatakan bahwa Aceh akan mengambil jalur hukum dan diplomasi demi mempertahankan kedaulatan wilayahnya.

Sengketa empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara semakin panas. Desakan mahasiswa agar Tito Karnavian dicopot dan SK Kemendagri dicabut menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan pusat yang dianggap tidak berpihak pada Aceh. Semua mata kini tertuju pada langkah Presiden Prabowo Subianto dalam merespons tekanan politik ini.

(Red)
© Copyright 2022 - mediamassa.co.id