Jepara, Jawa Tengah, Mediamassa.co.id– Volume sampah plastik di Kabupaten Jepara mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara, warga menghasilkan lebih dari 400 ton sampah setiap hari, dan sekitar 95 ton di antaranya adalah sampah plastik.
Sampah Non-Organik Dominasi
Kepala DLH Jepara, Aris Setiawan, mengungkapkan bahwa 73% dari total sampah harian di Jepara merupakan sampah non-organik, dan plastik menjadi jenis terbanyak yang sulit terurai. Sisanya, sekitar 27%, merupakan sampah organik.
“Dari total itu, sekitar 33 persen merupakan sampah plastik. Artinya, ada sekitar 95 ton sampah plastik yang dihasilkan setiap hari,” jelas Aris dalam keterangannya.
Dampak Serius bagi Lingkungan
Sampah plastik yang sulit terurai berdampak langsung pada lingkungan, terutama kawasan pesisir dan perairan. DLH Jepara menilai jika tidak segera ditangani, sampah plastik akan mencemari laut, membahayakan biota laut, dan mengancam sektor pariwisata dan perikanan.
“Sampah plastik menjadi masalah serius karena butuh ratusan tahun untuk terurai secara alami. Kami mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,” tambah Aris.
Aksi Nyata: Tanam Ribuan Mangrove
Sebagai bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, pemerintah daerah bersama ribuan siswa dan relawan menggelar aksi bersih-bersih serta menanam lebih dari 3.000 bibit mangrove di kawasan pesisir Tanggultlare, Kecamatan Kedung.
Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menegaskan pentingnya edukasi sejak dini tentang bahaya sampah plastik dan pentingnya menjaga ekosistem pesisir.
“Kami ingin menumbuhkan kesadaran kolektif, terutama dari generasi muda, untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Solusi Jangka Panjang
DLH Jepara mendorong masyarakat untuk:
* Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai
* Memilah dan mendaur ulang sampah dari rumah
* Mengikuti program bank sampah dan TPS 3R
* Aktif dalam kegiatan bersih lingkungan dan edukasi hijau.
(Red)
Social Header