Mediamassa.co.id – Jasad seorang pendaki asal Brasil yang terjatuh di Gunung Rinjani akhirnya berhasil dievakuasi oleh tim gabungan pada Rabu pagi, 25 Juni 2025. Proses evakuasi ini dilakukan setelah korban dinyatakan meninggal dunia pada hari sebelumnya di lokasi yang sulit dijangkau di lereng gunung.
Pendaki bernama Juliana Gomes Martins dilaporkan terjatuh dari tebing sekitar Plawangan Sembalun, ketinggian sekitar 3.600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Insiden ini terjadi pada Sabtu (21/6), ketika korban tengah melakukan perjalanan bersama rombongannya menuju puncak Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Kantor Basarnas Mataram, Muhammad Ahsan, menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan secara hati-hati karena medan yang sangat curam dan berbahaya. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Brimob, serta relawan lokal memulai evakuasi sejak pagi hari dan baru bisa menyelesaikannya sekitar pukul 08.00 WITA.
"Tim berhasil melakukan lifting jasad korban ke atas dan melanjutkan evakuasi menuju Pos Pelawangan, lalu diteruskan ke Pos Sembalun," ujar Ahsan.
Setelah berhasil dibawa ke bawah, jenazah kemudian diterbangkan menggunakan helikopter menuju Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk proses identifikasi lebih lanjut dan penanganan jenazah.
Sebelumnya, pencarian korban dilakukan selama beberapa hari dengan menggunakan drone thermal dan tim pemanjat tebing karena lokasi korban berada di jurang sedalam sekitar 600 meter dari jalur pendakian utama. Cuaca yang tidak menentu serta medan yang ekstrem menjadi kendala utama dalam proses pencarian dan evakuasi.
Pihak Konsulat Brasil di Indonesia disebut telah dihubungi dan akan mengurus proses pemulangan jenazah ke negara asalnya. Juliana diketahui merupakan turis asing yang tengah menikmati liburan dan mendaki Rinjani sebagai bagian dari perjalanannya di Indonesia.
Nama korban: Juliana Gomes Martins (asal Brasil)
Lokasi jatuh: Plawangan Sembalun, Gunung Rinjani
Tanggal kejadian: Sabtu, 21 Juni 2025
Evakuasi jenazah: Rabu pagi, 25 Juni 2025
Penanganan jenazah: RS Bhayangkara Mataram
Tantangan evakuasi: medan curam, cuaca buruk, posisi korban sulit dijangkau.
(Red)
Social Header