Mediamassa.co.id - Pada Jumat, 6 Juni 2025, harga Bitcoin (BTC) turun tajam ke level US$101.579, mencerminkan penurunan sebesar 3,5% dalam 24 jam terakhir dan 4,5% dalam sepekan. Penurunan ini terjadi di tengah konflik politik antara Presiden AS Donald Trump dan CEO Tesla Elon Musk, yang memicu ketidakpastian di pasar kripto.
Data dari Coinglass menunjukkan bahwa dalam 24 jam terakhir, total posisi kripto yang terlikuidasi mencapai US$964,84 juta, dengan lebih dari US$877 juta di antaranya merupakan posisi long. Bitcoin menyumbang US$243,29 juta dari total likuidasi tersebut, sementara Ethereum menyumbang US$206,96 juta. Lebih dari 225.000 trader mengalami likuidasi dalam periode yang sama.
Analis memperingatkan bahwa jika tekanan jual dan likuidasi berlanjut, Bitcoin berpotensi turun ke bawah level support psikologis US$100.000, dengan kemungkinan menguji kisaran US$95.000–US$98.000 sebelum menemukan support yang lebih kuat.
Konflik antara Trump dan Musk dipicu oleh kritik Musk terhadap "One Big Beautiful Bill Act" senilai US$1,6 triliun yang didukung oleh Trump. Musk menilai bahwa RUU tersebut akan meningkatkan defisit nasional dan mengurangi subsidi kendaraan listrik, yang berdampak langsung pada Tesla. Sebagai tanggapan, Trump mengancam akan mencabut sejumlah insentif pajak yang menguntungkan perusahaan Musk.
Ketegangan antara dua tokoh berpengaruh ini menimbulkan ketidakpastian di pasar kripto, yang sebelumnya didorong oleh optimisme terhadap kebijakan pro-kripto dari pemerintahan Trump. Namun, konflik ini menunjukkan bahwa dinamika politik dapat dengan cepat mempengaruhi sentimen investor dan volatilitas pasar aset digital.
Sampai ketegangan mereda atau pasar menemukan katalis baru, prospek jangka pendek Bitcoin diperkirakan tetap rapuh.
(Red)
Social Header