Mediamassa.co.id – Kalau biasanya yang viral itu grup WA ibu-ibu arisan, kali ini lain cerita. Seantero Jepara mendadak rame gara-gara munculnya grup Facebook gay yang anggotanya bejibun – bahkan lebih banyak dari jumlah jemuran di hari Minggu.
Grup ini gak nanggung-nanggung. Sudah eksis 2 sampai 4 tahun, artinya usianya lebih lama dari hubungan pacaran rata-rata anak zaman now. Akunnya anonim, kontennya “ceria”, dan katanya sih, lokal banget dari Jepara kota sampai pelosok yang sinyalnya ngumpet di bawah genteng.
Masuklah Wakil Bupati Jepara, Gus Hajar, ke medan perang digital. Begitu tahu, beliau langsung gercep gaya cepat dan menyerukan perlawanan: "Ini penyakit masyarakat! Harus disikat!" Katanya sambil mengangkat tangan seperti mau manggil Naruto keluar dari semak-semak.
“Kami nggak akan tinggal diam. Ini bukan cuma masalah like dan komen, tapi masalah norma dan hukum,” ujar Gus Hajar.
Gus Hajar minta polisi turun tangan. Bukan buat nge-like atau join grupnya, tapi buat menyelidiki dan kalau perlu, nge-ban satu-satu kayak admin grup jual beli yang kesal liat spam.
Pihak Pemkab mengimbau warga untuk nggak panik, tapi juga jangan nyantai. Kalau nemu yang aneh-aneh, jangan discreenshot buat status WA, tapi langsung lapor. Saring sebelum sharing, jangan asal stalking.
Di era digital ini, dunia maya memang bebas. Tapi bukan berarti semua bebas tanpa batas. Gus Hajar udah siap dengan “sapu ijuk hukum”yang main-main, siap-siap dibersihkan. Netizen? Yuk, bantu ngawasin… jangan malah masuk grup karena “penasaran doang”.
(Red)
Social Header