Mediamassa.co.id – Nama Brigjen Hengki Haryadi semakin dikenal luas sebagai perwira tinggi Polri yang berhasil memberantas premanisme di Jakarta. Ia menjadi sorotan publik karena keberaniannya menangkap dua preman legendaris Indonesia, Hercules Rosario Marshal dan John Kei, dua tokoh yang selama ini dikenal kebal hukum dan disegani di dunia kriminal.
Sosok Brigjen Hengki Haryadi: Polisi Anti-Preman Jakarta
Brigjen Hengki Haryadi merupakan polisi senior dengan rekam jejak panjang dalam penegakan hukum. Kariernya menanjak berkat sejumlah operasi besar yang berhasil menumpas jaringan kejahatan, termasuk penangkapan Hercules dan John Kei. Dengan pendekatan tegas namun terukur, Hengki berhasil mematahkan dominasi para preman di sejumlah titik rawan di Jakarta.
Penangkapan Hercules dan John Kei, Titik Balik Pemberantasan Premanisme
Pada tahun 2013, Brigjen Hengki Haryadi saat menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, berhasil menangkap Hercules beserta anak buahnya terkait kasus kekerasan dan penguasaan lahan di kawasan Kebon Jeruk. Aksi tersebut dianggap sebagai langkah tegas yang belum pernah dilakukan sebelumnya terhadap tokoh sekelas Hercules.
Tak hanya itu, Brigjen Hengki juga terlibat dalam upaya penegakan hukum terhadap John Kei, preman asal Maluku yang dikenal dengan jaringan kuatnya di ibu kota. Kedua penangkapan ini mencerminkan keseriusan aparat dalam memerangi kejahatan terorganisir.
Reaksi dan Dampak Penegakan Hukum oleh Brigjen Hengki
Langkah tegas Brigjen Hengki Haryadi membawa dampak besar dalam upaya pemberantasan premanisme di Jakarta. Keamanan publik meningkat dan kepercayaan masyarakat terhadap polisi pun bertambah. Meskipun sempat mendapat tekanan dari pihak-pihak tertentu, Hengki tetap konsisten menjalankan tugas tanpa pandang bulu.
Dengan keberhasilannya dalam menumpas dua preman kelas kakap, Brigjen Hengki Haryadi layak disebut sebagai simbol ketegasan dan integritas aparat penegak hukum. Ia menjadi contoh nyata bahwa hukum bisa ditegakkan terhadap siapa pun, termasuk para tokoh kriminal yang selama ini dianggap tak tersentuh.
Reporter: Qurrota
Editor: Basesardo
Social Header