Breaking News

Gempa Dahsyat Myanmar: 3.000 Orang Tewas, Ribuan Luka-luka


Mediamassa.co.id, Mandalay, Myanmar – Pada 28 Maret 2025, gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Myanmar, menewaskan lebih dari 3.000 orang dan melukai ribuan lainnya. Gempa ini menjadi salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah negara tersebut.

Korban dan Kerusakan

Laporan terbaru menyebutkan bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 3.085 orang, dengan lebih dari 4.715 orang mengalami luka-luka. Sebanyak 341 orang masih dinyatakan hilang. Kota Mandalay menjadi salah satu daerah yang paling parah terdampak, dengan lebih dari 1.200 korban jiwa dan setengah dari bangunan kota mengalami kerusakan berat atau hancur.

Gempa ini juga menyebabkan runtuhnya ribuan rumah, gedung perkantoran, jembatan, dan infrastruktur penting lainnya. Guncangan kuat terasa hingga ke negara tetangga seperti Thailand, Laos, dan Bangladesh.

Bantuan Kemanusiaan Terhambat

Upaya penyelamatan dan bantuan kemanusiaan menghadapi kendala besar akibat rusaknya jalan serta pembatasan yang diberlakukan oleh militer Myanmar. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa pemerintah junta membatasi akses organisasi kemanusiaan ke wilayah terdampak, terutama di daerah yang dikuasai oleh kelompok oposisi.

Keterbatasan akses ini memperburuk kondisi para korban yang membutuhkan pertolongan medis dan pasokan makanan serta air bersih. Tim penyelamat berusaha mencari korban di bawah reruntuhan, namun kurangnya alat berat menghambat proses evakuasi.

Gencatan Senjata Sementara

Sebagai respons terhadap bencana ini, beberapa kelompok bersenjata yang bertikai dengan junta Myanmar mengumumkan gencatan senjata sementara hingga 22 April untuk memudahkan penyaluran bantuan. Namun, laporan menunjukkan bahwa bentrokan masih terjadi di beberapa wilayah meskipun ada pengumuman tersebut.

Kunjungan Pejabat Internasional

Kepala bantuan PBB, Tom Fletcher, dijadwalkan tiba di Myanmar pada 4 April untuk menilai dampak bencana dan mendorong bantuan internasional. Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, meminta komunitas internasional segera bertindak guna memastikan distribusi bantuan yang cepat dan efektif.

Kondisi Cuaca Memperburuk Situasi

Prakiraan hujan deras dalam beberapa hari ke depan diperkirakan akan memperburuk kondisi para korban, meningkatkan risiko penyebaran penyakit, serta menghambat proses penyelamatan dan distribusi bantuan.

Myanmar menghadapi salah satu bencana alam terburuk dalam sejarahnya. Ribuan orang kehilangan nyawa dan tempat tinggal, sementara bantuan kemanusiaan menghadapi berbagai tantangan. Dengan situasi yang semakin kritis, komunitas internasional diharapkan segera mengambil tindakan untuk membantu para korban dan mencegah krisis kemanusiaan yang lebih besar.

© Copyright 2025 - mediamassa.co.id
Sawah
Beranda Cari Kontak Kategori Akun