Mediamassa.co.id - Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam satu dekade terakhir, khususnya dalam bidang sistem komunikasi. Dahulu, komunikasi terbatas pada media konvensional seperti surat, telepon rumah, dan siaran radio. Namun kini, kita hidup di era digital, di mana komunikasi berlangsung secara instan, cepat, dan efisien bahkan dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun. Perkembangan ini telah mengubah cara masyarakat berinteraksi, bekerja, belajar, dan mengakses berbagai layanan.
Kemunculan berbagai inovasi teknologi, ditambah dengan komitmen kuat dari pemerintah dan sektor swasta dalam membangun infrastruktur digital di Indonesia, telah mendorong terciptanya sistem komunikasi yang semakin merata dan berkualitas di seluruh wilayah nusantara. Salah satu pencapaian paling mencolok dan revolusioner adalah penerapan jaringan 5G. Teknologi ini menghadirkan kecepatan internet yang sangat tinggi serta latensi yang rendah, memungkinkan berbagai aplikasi digital berjalan lebih optimal dan responsif. Dengan keunggulan tersebut, 5G menjadi katalisator utama bagi percepatan transformasi digital di berbagai sektor.
Penerapan jaringan 5G membuka jalan bagi layanan-layanan canggih seperti konferensi video tanpa gangguan, game online real-time dengan latensi sangat rendah, serta pengalaman imersif melalui teknologi berbasis virtual reality (VR) dan augmented reality (AR). Teknologi ini juga memungkinkan digitalisasi proses pembelajaran, kegiatan ekonomi kreatif, serta layanan kesehatan jarak jauh (telemedicine). Jaringan 5G juga menjadi fondasi penting dalam pengembangan Internet of Things (IoT) yang memungkinkan perangkat cerdas saling terhubung dan berkomunikasi secara otomatis. Penerapannya menjangkau berbagai sektor strategis, mulai dari transportasi pintar, pertanian presisi, industri manufaktur berbasis otomasi, hingga sistem rumah tangga yang dikendalikan secara digital.
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) Di sisi lain juga berperan signifikan dalam mendukung sistem komunikasi lokal di Indonesia. Contohnya adalah pengembangan model AI berbasis bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Hal ini sangat penting mengingat keberagaman bahasa dan budaya di Indonesia yang menuntut solusi teknologi yang kontekstual dan inklusif. Contoh lain dari pemanfaatan AI ini adalah chatbot yang mampu memahami dan merespons dalam bahasa sehari-hari, sistem pencarian suara yang peka terhadap aksen dan konteks lokal, serta asisten digital yang mulai diintegrasikan dalam berbagai layanan publik dan swasta. Adanya teknologi ini, interaksi antara manusia dan mesin menjadi lebih alami, personal, dan efisien, meningkatkan aksesibilitas terhadap informasi dan pelayanan.
Aspek inklusivitas juga menjadi perhatian penting dalam inovasi sistem komunikasi di Indonesia. Salah satu terobosannya adalah teknologi pengembangan alat penerjemah Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) berbasis AI yang patut diapresiasi. Teknologi ini memungkinkan teman-teman tuli untuk berkomunikasi lebih lancar dengan masyarakat luas tanpa harus bergantung pada juru bahasa isyarat. Adanya bantuan kamera dan pemrosesan visual, gerakan tangan dapat diterjemahkan secara real-time ke dalam bentuk teks atau suara. Inovasi ini menciptakan ruang komunikasi yang lebih setara antara penyandang disabilitas dan masyarakat luas,
Kemajuan signifikan juga tercermin dari pembangunan infrastruktur digital yang semakin masif dan merata. Pemerintah bersama mitra strategis membangun pusat data nasional yang canggih di berbagai wilayah untuk memastikan kelancaran dan keamanan sistem komunikasi digital. Pusat data ini tidak hanya mengandalkan teknologi terkini, tetapi juga mengusung prinsip efisiensi energi dengan memanfaatkan pendingin ramah lingkungan dan sumber daya energi terbarukan. Hal ini menunjukkan bahwa transformasi digital di Indonesia tidak hanya mengejar kecepatan dan kecanggihan, tetapi juga sustainability dan dampak ekologis.
Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) pun dari perhatian arus kemajuan ini. Melalui kerja sama dengan penyedia teknologi, Pemerintah membangun BTS mikro, jaringan satelit, serta platform komunikasi digital yang dapat diakses oleh masyarakat desa melalui program-program seperti Smart Village. Inisiatif ini memungkinkan masyarakat di daerah pelosok untuk mengakses internet, mengikuti pelatihan daring, memanfaatkan layanan pemerintahan digital, hingga memasarkan produk lokal ke pasar nasional maupun internasional. Langkah strategis ini tidak hanya menangani kesenjangan digital antara kota dan desa, tetapi juga meningkatkan literasi digital dan memberdayakan masyarakat lokal secara ekonomi dan sosial.
Adanya kemajuan ini menunjukkan bahwa Indonesia tengah bergerak menuju era komunikasi digital yang bukan hanya cepat dan canggih, tetapi juga inklusif, merata, dan berorientasi pada masa depan. Sistem komunikasi yang dibangun, kini memiliki potensi besar untuk memperkuat kedaulatan digital nasional, mendorong daya saing global, serta memperkuat ketahanan sosial masyarakat di tengah disrupsi teknologi yang terus bergerak cepat.
Artikel ini ditulis oleh Qonitatillah Mutiara F (1524400177), mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus, dalam bimbingan Drs. Widiyatmo Ekoputro, MA. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Komunikasi Indonesia.
Social Header