Purbaya Ungkap Harga Asli Pertalite, Ternyata Rp 11.700 per Liter Bukan Rp 10.000. (ANTARA/Imamatul Silfia) |
Pengakuan ini menegaskan bahwa pemerintah menanggung selisih harga yang cukup besar agar harga Pertalite di SPBU tetap terjangkau masyarakat.
Harga Pertalite Sebelum Subsidi
Purbaya menjelaskan, selama ini publik beranggapan harga Pertalite berada di kisaran Rp 10.000 per liter. Namun, angka tersebut tidak sesuai dengan perhitungan sebenarnya.
“Harga asli Pertalite sekitar Rp 11.700 per liter. Jadi pemerintah yang menanggung selisihnya melalui subsidi energi,” kata Purbaya.
Beban Subsidi BBM Makin Berat
Dengan harga dasar Rp 11.700, maka pemerintah harus menggelontorkan dana besar untuk menutup selisih harga jual. Subsidi ini menjadi salah satu beban signifikan dalam APBN 2025, apalagi di tengah fluktuasi harga minyak dunia.
Dampaknya, alokasi subsidi energi seperti BBM, solar, dan LPG akan terus menjadi perhatian pemerintah. Transparansi mengenai angka subsidi pun semakin penting agar masyarakat mengetahui besaran dana yang digelontorkan negara.
Dampak bagi Masyarakat
1. Harga Pertalite Tetap Terjangkau – Berkat subsidi, harga eceran Pertalite di SPBU tidak mengikuti harga asli.
2. Tekanan Anggaran Negara – Beban subsidi energi semakin besar sehingga berpotensi mengurangi ruang fiskal untuk sektor lain.
3. Kebijakan Subsidi ke Depan – Pemerintah bisa saja melakukan evaluasi subsidi agar lebih tepat sasaran.
Pernyataan Purbaya menegaskan bahwa harga asli Pertalite bukan Rp 10.000, melainkan Rp 11.700 per liter. Fakta ini memperlihatkan betapa besar beban subsidi BBM yang ditanggung negara demi menjaga daya beli masyarakat.
Artikel ini telah tayang di
Mediamassa.co.id
0 Komentar