Image by Danbi Education |
Pesan edukatif dari Dr. Oggy Frayoga, seorang dokter umum, belakangan ini menarik perhatian publik di dunia maya. Berdasarkan kurva terkenal Scammon, ia menegaskan bahwa masa usia dini (3–7 tahun) adalah golden time bagi perkembangan otak. Alih-alih hanya dianggap sebagai masa bermain, usia ini justru perlu dimanfaatkan sebagai periode investasi pendidikan utama untuk membangun daya saing di masa depan.
Ia juga mengutip riset dari peraih Nobel bidang Ekonomi, Profesor James Heckman yang menekankan bahwa “Semakin awal investasi dalam pendidikan dilakukan, hasilnya bisa 7 kali lipat lebih besar. Pendidikan usia dini adalah fondasi krusial untuk kemampuan belajar anak.”
Masih dalam Masa Bermain, Lalu Pendekatan Apa yang Tepat?
Tentu saja usia dini adalah tahap perkembangan yang berpusat pada bermain. Jika anak dipaksa belajar dengan cara duduk diam di depan meja, hal ini justru bisa memadamkan minat mereka dan menimbulkan penolakan terhadap proses belajar.
Menanggapi hal ini, Dr. Oggy Frayoga menyampaikan, “Anak-anak zaman sekarang tumbuh bersama perangkat digital sejak lahir. Daripada melarang penggunaan gadget, lebih bijak jika kita mengarahkan mereka menggunakan konten yang aman dan berkualitas.”
Ia menambahkan, “Dengan memanfaatkan alat belajar interaktif dan konten edukatif yang sudah terverifikasi, anak bisa menikmati proses belajar layaknya bermain, seru namun tetap fokus belajar secara natural.”
Inovasi Pendidikan dari Korea, Kini Hadir juga untuk Keluarga Indonesia
Sistem belajar smart yang menjadi sorotan Dr. Oggy adalah Wink.
Wink bukan sekedar menayangkan video, tetapi sistem pembelajaran interaktif yang melibatkan penglihatan, pendengaran, dan sentuhan anak. Program ini menjadi salah satu metode belajar terlaris nomor 1 di Korea.
Khususnya, dengan alat belajar yang telah dipatenkan, anak dapat belajar dengan aman tanpa koneksi internet. Program ini menggabungkan pelajaran Bahasa Inggris, Phonics, Matematika, hingga Bahasa Indonesia secara terpadu, menjadikannya solusi belajar yang efisien.
Saskhya, seorang psikolog yang juga menggunakan Wink, menambahkan, “Akar dari rasa cemas terhadap Matematika berasal dari pengalaman pertama belajar yang negatif.” Ia pun memilih Wink karena ingin anaknya belajar Matematika dengan cara yang menyenangkan, dan merekomendasikan Wink secara aktif.
Sementara itu, Wink Smart Learning tengah menawarkan benefit uji coba gratis melalui Instagram dan website resminya.
Masa terpenting untuk perkembangan otak anak, sekaranglah saat yang tepat untuk memulainya.
(Red)
Social Header