Mediamassa.co.id — Situasi di Gaza, Palestina, kini menjadi sorotan dunia internasional. Aksi militer dan blokade ketat oleh Israel telah menciptakan krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern kawasan tersebut. PBB dan lembaga internasional menyebut kondisi warga Gaza saat ini berada pada tingkat yang "di luar imajinasi."
Israel Hentikan Seluruh Bantuan ke Gaza
Sejak Maret 2025, Israel secara total memblokir masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, termasuk pangan, obat-obatan, listrik, air bersih, hingga bahan bakar. Akibatnya, warga sipil yang berjumlah lebih dari dua juta jiwa menghadapi kelaparan ekstrem dan kesulitan akses terhadap layanan dasar.
PBB dan UNRWA Sebut Gaza di Ambang Kehancuran
Menurut data dari UNRWA dan pernyataan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, lebih dari 60.000 warga Gaza tewas, sebagian besar merupakan anak-anak dan perempuan. Laporan juga menyebutkan bahwa 90% sektor kesehatan telah lumpuh, sementara air bersih dan sanitasi hampir tidak tersedia.
Warga Gaza Ditembak Saat Tunggu Bantuan
Tragedi kemanusiaan semakin dalam ketika 27 warga sipil tewas ditembak saat mengantre bantuan di Kota Rafah. Peristiwa ini memicu reaksi keras dari dunia internasional dan mendorong investigasi oleh militer Israel sendiri. Di sisi lain, serangan udara terus berlanjut, menambah jumlah korban tewas setiap hari.
Dunia Internasional Kutuk Tindakan Israel
Sejumlah negara besar seperti Jerman, Inggris, Prancis, Kanada, hingga Arab Saudi mengutuk keras tindakan militer Israel di Gaza. Beberapa menyebut bahwa penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang di bawah hukum internasional.
(Red)
0 Komentar