Jerusalem/Gaza, Mediamassa.co.id – Pasukan militer Israel berhasil menghentikan kapal bantuan Madleen, yang membawa 12 aktivis termasuk Greta Thunberg dan anggota Parlemen Eropa Rima Hassan, dan membawanya ke pelabuhan Ashdod setelah menebus laut internasional di tengah blokade Gaza .
1. Kapal Melintasi Mediterania
Kapal Madleen berangkat dari Catania, Sisilia, pada 1 Juni 2025, membawa bantuan sawah medis: susu bayi, tepung, popok, dan prostesis anak . Dalam perjalanan, kapal sempat menyelamatkan empat penumpang migran di laut dekat Libya .
2. Intercept & Pengalihan
Pada dini hari 8 Juni, kapal dikepung drone dan dibajak di perairan internasional, komunikasi sempat terganggu . Aktivis melaporkan “penyemprotan zat iritan seperti cat” . Israel mengklaim ini operasi standar untuk mencegah “provokasi PR,” sedangkan FFC menyebutnya sebagai “penculikan dan intervensi ilegal” .
3. Aktivis Ditahan & Diberi Bantuan
Para aktivis — termasuk Thunberg & Hassan — ditahan dan diberi air dan sandwich oleh militer sebelum kapal diarahkan ke Pelabuhan Ashdod . Mereka mengaku “diciduk” dan mendesak negara mereka untuk menekan segera pembebasan .
4. Reaksi Israel
* Kementerian Luar Negeri Israel menyebut kapal sebagai “kapal selfie selebriti,” menegaskan semua orang dalam keadaan aman dan akan dipulangkan.
* Menhan Israel, Israel Katz, memerintahkan IDF menunjukkan video serangan Hamas 7 OktoberF kepada para aktivis .
5. Tuntutan Hukum & Respons Global
* FFC mengecam tindakan Israel sebagai “perompakan negara” dan pemaksaan hukum internasional.
* PBB dan berbagai NGO menuntut jalur aman dan kembalinya kapal, sembari mengutuk blokade yang memicu krisis kelaparan Gaza, mengancam satu juta warga .
Blokade laut terhadap Gaza telah berlangsung sejak 2007 dan diperketat selama perang sejak 7 Oktober 2023 .
Aksi Madleen merupakan lanjutan dari upaya sebelumnya, termasuk kegagalan kapal Conscience yang diserang drone Mei lalu.
(Red)
Social Header