Mediamassa.co.id, Port-au-Prince, Haiti – Krisis di Haiti semakin memburuk. Negara di kawasan Karibia ini kini dikuasai oleh geng bersenjata yang mengacak-acak tatanan pemerintahan dan meresahkan warga sipil. Kekacauan melanda sejak kekosongan pemerintahan, memicu gelombang kekerasan, penjarahan, hingga pembunuhan.
Kelompok kriminal bersenjata memanfaatkan lemahnya aparat keamanan untuk mengambil alih sejumlah wilayah strategis. Geng-geng tersebut kini menjalankan kendali penuh atas aktivitas masyarakat, bahkan menutup akses jalan utama dan menyerang fasilitas penting.
Menurut laporan CNBC Indonesia, kondisi ini membuat warga Haiti hidup dalam ketakutan. Banyak dari mereka terpaksa mengungsi, sementara sebagian lain terjebak di dalam kota yang sudah berubah menjadi zona konflik.
Krisis ini menarik perhatian dunia. Sejumlah negara dan organisasi internasional mendesak agar segera dilakukan intervensi untuk menghentikan kekerasan dan memulihkan stabilitas. Namun hingga kini, belum ada langkah konkret dari komunitas global.
Fakta-fakta Kekacauan Haiti:
* Pemerintahan lumpuh sejak Februari 2024
* Geng bersenjata menguasai ibu kota Port-au-Prince
* Ribuan warga sipil mengungsi dari wilayah konflik
* Infrastruktur publik dan ekonomi hancur
* Dunia internasional belum mengambil tindakan tegas
Situasi di Haiti menjadi pengingat nyata bagaimana kekosongan kepemimpinan dan lemahnya sistem keamanan bisa berujung pada krisis kemanusiaan besar-besaran. Upaya internasional dan reformasi internal mendesak diperlukan untuk menyelamatkan negara ini dari kehancuran total.
Editor: Okada
Social Header